Penyusunan program diawali dengan diskusi bersama Kepala Desa Mayang yang diinisiasi oleh Dosen Pendamping mengenai potensi dan masalah yang terdapat di Desa Mayang. Survei lokasi serta tempat pelaksanaan program dilakukan dengan membagi tim dalam beberapa kelompok. Dilanjutkan dengan Tim BEM FKG Universitas Jember beserta dosen pendamping mendiskusikan inovasi yang bisa diciptakan untuk mengatasi masalah yang terdapat di Desa Mayang. Serangkaian ide-ide dicurahkan untuk menghasilkan output yang sesuai hingga program ini resmi dibuka. Tingginya antusiasme warga Desa Mayang akan berlangsungnya program ini terlihat dengan hadirnya perwakilan kader dari 10 posyandu yang terdapat di Desa Mayang serta dukungan dari tokoh masyarakat, yaitu BHABINKAMTIBMAS (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Mayang. Acara ini menandai dimulainya realisasi program-program tim BEM FKG Universitas Jember yang telah lolos seleksi tahap akhir tingkat nasional dari 2.289 proposal.
Tim pelaksana PPK Ormawa memaparkan secara rinci mengenai Program Pengembangan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPKO), berbagai program yang akan dilaksanakan selama 5 bulan di Desa Mayang, serta perkenalan anggota tim pelaksana beserta dosen pendamping. Feedback yang baik dirasakan tim pelaksana dengan hadirnya kader posyandu dan PKK dalam sosialisasi peluncuran program. Mereka mengikuti acara dengan aktif dan kondusif. Berbagai pertanyaan juga dilontarkan dari beberapa kader, salah satunya dari kader Posyandu Tulip 8 mengenai benih yang akan digunakan dalam budidaya lele. Respon yang diberikan masyarakat atas adanya program ini turut memberikan semangat bagi tim pelaksana untuk menyelenggarakan program secara maksimal, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.Â
