Mohon tunggu...
Sobat DigiWuh
Sobat DigiWuh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNY

Sobat DigiWuh hadir untuk mengubah limbah menjadi berkah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lokakarya Eco Future: Harmonisasi Aksi Bumi dan Tradisi, Upaya Belajar Kelola Sampah Secara Berkelanjutan dan Memperkenalkan Budaya Nglipar

26 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nglipar, 24 Oktober 2024 -- Desa Nglipar sukses menggelar lokakarya dengan tema "Eco Future: Harmonisasi Aksi Bumi dan Tradisi" pada Minggu, 20 Oktober 2024 lalu. Kegiatan yang dilaksanakan di balai kalurahan Nglipar ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Nglipar serta berbagai lembaga mitra.

"Dalam kegiatan ini, kami mengambil tema Eco Future: Harmonisasi Aksi Bumi dan Tradisi. Tema ini diambil sebagai upaya untuk menyelaraskan antara upaya menjaga bumi melalui pengelolaan limbah berkelanjutan dan upaya untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan budaya Kalurahan Nglipar." Ucap Juy Zulfi selaku koordinator acara pada kegiatan lokakarya ini.

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan yang beragam. Salah satunya adalah untuk membahas permasalahan yang dihadapi oleh pengelola bank sampah setempat. Diskusi ini penting, mengingat peran bank sampah dalam pengelolaan limbah sangat krusial, terutama di era di mana kesadaran akan pentingnya lingkungan semakin meningkat. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengelola dapat berbagi pengalaman dan menemukan solusi atas tantangan yang mereka hadapi.

"Dengan adanya kegiatan ini, kami, tim berharap bahwa masyarakat nantinya memiliki kesadaran untuk mengelola limbah secara berkelanjutan serta melalui kegiatan ini bisa menjadi ajang bagi masing-masing pengelola bank sampah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, berkenaan dengan kegiatan operasional Bank Sampah." Ujar M. Irhas, selaku ketua tim PPK Ormawa BEM FIPP UNY.

Bagi masyarakat umum, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai potensi limbah sampah. Dalam sambutannya, Pak Dukuh menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan lembaga dalam menjaga lingkungan. Ia berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memahami bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi juga dapat diolah menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Samsuri S. Pd selaku Lurah Kalurahan Nglipar serta Shely Cathrin, S. Fil., M.Phil. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, serta perwakilan dari tim PPK Ormawa BEM FIPP UNY. Selanjutnya, sesi pematerian yang dipandu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membahas tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pematerian ini memberikan wawasan mengenai teknik-teknik modern dalam pengolahan limbah, seperti pemanfaatan biopori dan vermikompos, yang dapat diterapkan oleh masyarakat sehari-hari.

Setelah sesi pematerian, peserta diajak untuk berkeliling melihat berbagai display yang disiapkan. Display ini terdiri dari berbagai inovasi dalam pengelolaan limbah, seperti biopori, yang berfungsi untuk menyerap air dan mengurangi genangan; maggot, yang dapat digunakan untuk mengurai limbah organik; serta vermikompos, teknik pengomposan menggunakan cacing yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, aplikasi pengelolaan sampah juga diperkenalkan sebagai salah satu solusi digital dalam memantau dan mengelola limbah.

Acara ini bukan hanya sekadar lokakarya, tetapi juga menjadi wadah bagi masyarakat serta pengelola bank sampah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Masyarakat antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan pemateri serta pengelola bank sampah. Hal ini menunjukkan bahwa ada minat yang besar dari masyarakat untuk terlibat dalam upaya menjaga lingkungan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Mas/Mbak tim PPKO yang sudah mengadakan kegiatan ini. Semoga ilmu yang diberikan Mas/Mbak bermanfaat dan bisa berkelanjutan kedepannya. Karena memang, permasalahan dari masyarakat Nglipar sendiri itu ada di kesadaran masyarakatnya Mbak. Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Mas/Mbak tim yang sudah bersusah payah membuat kegiatan ini."  ungkap Sugiman, salah satu masyarakat Nglipar.

Foto bersama Tim PPK Ormawa BEM FIPP UNY dengan masyarakat Nglipar
Foto bersama Tim PPK Ormawa BEM FIPP UNY dengan masyarakat Nglipar

Pada akhir acara, kegiatan ditutup dengan penampilan dari Gejog Lesung Sekar Langit Ngaliyan yang terdiri dari Ibu-Ibu RT 7 Ngaliyan. Kemudian, ada juga penampilan tari dari anak-anak Sumberjo dan Ngaliyan. Penampilan ini merupakan bentuk kolaborasi tim PPK Ormawa BEM FIPP dan masyarakat Nglipar sebagai upaya untuk memperkenalkan serta melestarikan kebudayaan masyarakat Nglipar.

Melalui lokakarya ini, diharapkan masyarakat Nglipar dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan sampah dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Kegiatan semacam ini menjadi salah satu langkah nyata dalam harmonisasi antara aksi menjaga bumi dan melestarikan tradisi lokal. Dengan kolaborasi yang baik antara masyarakat dan lembaga, diharapkan langkah-langkah positif dalam pengelolaan lingkungan dapat terus berlanjut, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun