Mohon tunggu...
PPK Ormawa EKM FP
PPK Ormawa EKM FP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Eksekutif Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian (EKM FP) Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim PPK Ormawa EKM FP Berikan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Turunan Beras "Karenggi" di Desa Manyaran

22 Agustus 2024   15:00 Diperbarui: 22 Agustus 2024   15:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim PPK Ormawa EKM FP (Eksekutif Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian) dari PSDKU Universitas Brawijaya Kediri memberikan sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan produk turunan beras yang inovatif berupa olahan makanan yang diberi nama “Karenggi” (karak goreng legi). Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan di Gedung Olahraga Desa Manyaran pada Hari Selasa, 13 Agustus 2024 dengan jumlah partisipan 30 yang terdiri dari 23 ibu-ibu petani wanita dan 7 kelompok PKK Desa Manyaran. Produk turunan dan partisipan tersebut sesuai dengan kelompok sasaran program yang diusung oleh tim PPK Ormawa EKM FP yakni tentang penerapan lumbung padi modern. 

Selain itu, produk turunan beras berupa Karenggi merupakan olahan makanan mirip dengan makanan tradisional jipang atau permen nasi yang dikemas lebih modern dan inovatif. Karenggi dapat dikombinasikan dengan topping atau bahan-bahan tambahan seperti kismis, kacang-kacangan, buah-buahan kering, dan lain sebagainya.

Karenggi adalah produk makanan kreatif berbahan dasar beras yang dijadikan nasi dan dikeringkan, kemudian digoreng dan dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk menciptakan variasi olahan yang lezat dan bernilai ekonomis. Jika biasanya jipang tradisional berbahan dasar beras ketan, Karenggi berbahan dasar beras. Hal tersebut sesuai dengan komoditas utama pertanian yang dimiliki oleh Desa Manyaran yakni padi dan jagung. Melalui sosialisasi dan pelatihan produk turunan ini, kelompok sasaran diberikan bimbingan, mulai dari proses produksi hingga teknik pengemasan produk yang menarik, layak jual, dan berdaya saing tinggi. 

Dokumentasi Pribadi Penulis
Dokumentasi Pribadi Penulis

Wakil ketua Tim PPK Ormawa EKM FP, Atina Rohmatul Fajriyah, menjelaskan bahwa sosialisasi dan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal di Desa Manyaran. “Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, kelompok sasaran diajak untuk memanfaatkan potensi lokal dengan mengolah beras menjadi produk inovatif yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, dengan adanya produk turunan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi desa dan memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri secara ekonomi,” ujar Atina. Ia menambahkan bahwa produk Karenggi cukup berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu produk lokal yang bisa dipasarkan secara luas.

Melalui  serangkaian proses dalam sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa EKM FP mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, teknik pengeringan yang tepat, proses demonstrasi pembuatan, hingga metode pengemasan yang menarik mendapatkan antusias yang luar biasa dari ibu-ibu kelompok sasaran. Hal tersebut dapat dilihat dari cukup banyaknya ibu-ibu kelompok sasaran yang aktif bertanya tentang bagaimana langkah-langkah pembuatan dan mereka juga ikut serta dalam demonstrasi pembuatan Karenggi. Salah satu partisipan, Ibu Erna, menyatakan bahwa ia sangat terbantu dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini. “Berkat kegiatan ini, saya menjadi  tahu cara mengolah sisa nasi di rumah yang biasanya langsung dibuang diubah menjadi produk yang bisa dijual dan membantu meningkatkan perekonomian di keluarga saya,” ujar Ibu Erna. Ia berharap untuk kedepannya kegiatan serupa dapat terus diadakan di Desa Manyaran agar masyarakat desa semakin mandiri dan terampil.

Dokumentasi Pribadi Penulis
Dokumentasi Pribadi Penulis

Ketua Tim PPK Ormawa EKM FP, Vicki Dafa Danuarta juga turut menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif bagi masyarakat Desa Manyaran. “Pemanfaatan bahan-bahan sisa makanan pokok seperti nasi memiliki potensi untuk dilakukan adanya pengolahan lebih lanjut menjadi produk yang dapat diperjualbelikan secara ekonomis. Dengan adanya produk turunan dari beras, kami berharap dapat membangkitkan sektor UMKM khususnya di Desa Manyaran itu sendiri,” ujar Vicki.

Selanjutnya, Tim PPK Ormawa EKM FP juga memiliki rencana untuk melakukan pendampingan lanjutan kepada masyarakat Desa Manyaran, khususnya kepada Ibu-ibu kelompok sasaran dalam mengembangkan dan memperluas pasar Karenggi agar dapat dikenal lebih luas dan menjadi oleh-oleh khas Desa Manyaran. Hal tersebut tentunya diperlukan adanya kerjasama yang erat antara Tim PPK Ormawa EKM FP, kelompok sasaran, dan perangkat desa yang terlibat.  Selain fokus pada pengembangan produk turunan beras, Tim PPK Ormawa EKM FP juga tetap gencar dalam pengerjaan program utama mereka, yakni penerapan lumbung padi modern berbasis IoT (Internet of Things).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun