Keikutsertaan aktif Mahasiswa Universitas  Negeri Semarang pada program Kemendikbudristek, PPK Ormawa merupakan bentuk kontribusi dan bukti implementasi pengabdian dan kebermanfaatan  pada masyarakat. Lokasi pengabdian terletak pada Dusun Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah. Secara geografis,  Tambakrejo dikenal sebagai kawasan perairan yang memiliki ketinggian wilayah "±" 5 MDPL dan  suhu rata-rata 24 – 34°C dengan pengayoman budidaya kerang hijau sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.
Menurut hasil analisis dan observasi Tim PPK Ormawa BEM FT UNNES 2024, program pengembangan sumber mata pencaharian perlu menjadi fokus utama dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan pembangunan kampung nelayan sesuai kebijakan pemerintah pusat. Pemilihan program didasari keluhan masyarakat mengenai kurangnya optimalisasi dan modernisasi alat budidaya serta tata cara pemanenan kerang hijau yang masih konvensional sehingga kapasitas dan efisiensi hasil panen tidak maksimal.
TIM PPK Ormawa melayarkan inovatif program  SIMPAR (Sistem Panen Pintar) sebagai wujud solusi,  kepedulian serta strategi jitu efisiensi teknologi yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai bentuk jawaban atas keresahan mereka. Program tersebut mengaplikasikan instalasi teknologi bambu tancap metode long line untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas budidaya kerang hijau dan teknologi alat panen stripping berbasis sistem katrol sederhana guna mengefisiensikan waktu panen. (26/4).
Implementasi program didukung hangat masyarakat setempat. Pendampingan langkah awal tim pengabdi tak lepas dari bantuan dan kolaborasi dengan Pak Zazed selaku Wakil Ketua  Kelompok Peduli Lingkungan CAMAR (Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun) dan beberapa masyarakat setempat. Pertama-tama, tim melaksanakan pelubangan menggunakan mesin bor dengan membuat 2 lubang per ruas sebagai letak penancapan instalasi teknologi bambu tancap metode long line pada area sekitar 50 m². (1/7)
Dihari selanjutnya, tim pengabdi melakukan sedekah laut terlebih dahulu sebagi wujud penerapan tradisi masyarakat setempat ketika ingin berkegiatan di sekitar daerah mereka. Sedekah laut dilaksanakan hikmat dengan serangkaian prosesi khas agar setiap kegiatan dilindungi oleh Sang Maha Kuasa (2/7)
Setelah tradisi tersebut terlaksana, tim pengabdi melanjutkan prosesi penancapan bambu pada kawasan yang sudah dilubangi pada hari sebelumnya secara terstruktur dengan menghubungkan tali sepanjang 1,5 m antar bambu untuk menggantungkan kantong bibit kerang hijau dengan ouput akhir memudahkan penerapan alat stripping saat panen. (2/7)
Kegiatan penancapan tersebut dilaksanakan selama dua hari. Meskipun terdapat beberapa kendala ombak yang pasang serta evaluasi untuk menggunakan sarung tangan yang memadai saat terjun melaksanakan prosesi penancapan bambu tidak menutup semangat implementasi program tim PPK Ormawa BEM FT UNNES 2024 (3/7). Semangat tersebut tercanangkan guna meraih output akhir :
- Mengedukasi ilmu dan meningkatkan kretafitas budidaya kerang hijau masyarakat Tambakrejo secara berkelanjutan.
- Mengoptimalkan kualitas pertumbuhan dan kapasitas hasil panen kerang hijau masyarakat Tambakrejo.
- Modernisasi alat proses budidaya kerang hijau guna efisiensi budidaya maupun saat proses panen.
- Mengusahakan hasil budidaya kerang hijau memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas ekonomi dan produktivitas masyarakat Tambakrejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H