Inovasi Kreatif Produk Berbahan Susu:Â
PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES Adakan Pelatihan Pembuatan Es Krim
Susu sapi mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan, juga sumber lipid, protein, asam amino, vitamin dan mineral. Susu mengandung imunoglobulin, hormon, sitokin, nukleotida, peptida, poliamina, enzim dan peptida bioaktif lainnya. Walaupun kandungan susu sangat berlimpah, tidak dapat dipastikan bahwa semua orang menyukai dan bisa meminum susu sapi segar secara langsung, untuk mengatasi hal tersebut banyak inovasi olahan produk berbahan dasar susu yang ada ditengah masyarakat, seperti keju, yogurt, kefir, krim, es krim, mentega, custard, dan masih banyak berbagai olahan lainnya.
Desa Singosari dikenal sebagai salah satu penghasil susu perah berkualitas, dengan hal tersebut desa ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan produksi berbagai produk olahan berbahan dasar susu yang inovatif dan bernilai tinggi. Mengetahui hal tersebut, pada tanggal 21 Juli 2024 tim PPK Ormawa BEM FMIPA UNNES bersama warga Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan es krim yang merupakan salah satu produk olahan dari susu sapi. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 20 warga Desa Singosari, hal ini menunjukkan cukup tingginya antusias warga terhadap pelatihan pertama yang dilaksanakan oleh tim PPK Ormawa BEM FMIPA UNNES.
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan narasumber terpercaya yaitu Ibu Hendrati Sri Kristyaningsih, pemilik pusat inovasi olahan singkong Hends dan tergabung dalam komunitas olahan pangan lokal Boyolali "Mekarsari" sebagai komunitas yang aktif dalam dunia pengolahan berbagai produk makanan yang kreatif dan inovatif.Â
Pada pelatihan tersebut Ibu Hendrati menyampaikan bahwa bahan baku yang digunakan sederhana dan mudah dicari disekitar seperti susu sapi segar, gula pasir, susu bubuk, tepung mocaf (tepung singkong), perisa, garam, dan SP serta coklat batang dan kacang tanah sangrai sebagai toping. Terdapat dua langkah dalam pembuatan es krim, yang pertama yaitu pembuatan bubur es krim hingga membeku dilanjutkan langkah kedua yaitu memixer bubur es krim dan terakhir dicetak.
Berdasarkan informasi dari narasumber terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan seperti  susu segar harus di pasteurisasi terlebih dahulu, jika belum dilakukan proses tersebut susu segar yang dapat digunakan maksimal diambil 2-4 jam sebelum pembuatan es krim dan memasak bubur es krim harus dengan api sedang. Dalam pelatihan ini peserta dibagi dalam empat kelompok. Setiap kelompok mempraktekkan setiap langkah pembuatan es krim dengan cermat dan hasilnya setiap kelompok dapat membuat 10-15 buah es krim. Es krim dapat divariasikan dengan berbagai rasa, sesuai selera, selain coklat dan kacang nantinya peserta pelatihan dapat berkreasi menggunakan berbagai toping lainnya. Pembuatan es krim secara manual atau tanpa mesin memiliki keuntungan yaitu bisa dibuat dirumah dan kapan saja, selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk acara-acara rumahan seperti arisan, pertemuan keluarga, bahkan dapat juga digunakan untuk inspirasi usaha yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk ibu rumah tangga.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga Desa Singosari semakin menyadari dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki desa mereka untuk mendukung kesejahteraan ekonomi. Pelatihan ini juga diharapkan dapat menginspirasi warga untuk menemukan inovasi baru serta mengembangkan potensi lain yang dapat terus dimanfaatkan untuk kemajuan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H