Mohon tunggu...
PPKN FIS UNJ
PPKN FIS UNJ Mohon Tunggu... Dosen - Media publikasi PPKN FIS UNJ

Media publikasi Program Studi PPKN FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Gamifikasi Flipped Learning

8 November 2024   12:07 Diperbarui: 8 November 2024   12:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thumbnail Video Ringkasan/Dok. pri

Tahap 3: Berpikir dan Menindaklanjuti

Dalam desain instruksional ini, refleksi dan tindak lanjut adalah tahap terakhir. Diminta agar calon pendidik melakukan refleksi mandiri, menulis catatan refleksi, dan mengevaluasi efektivitas pengajaran mereka. Selain itu, pendidik memberikan umpan balik untuk membantu siswa memperbaiki rencana pengajaran mereka untuk siklus pembelajaran berikutnya.

Refleksi ini tidak hanya memberi peserta pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan mereka, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, calon pendidik lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan yang sebenarnya.

Untuk alasan apa pendekatan ini penting?

Beberapa keuntungan besar bagi pendidikan calon guru di Indonesia dari metode gamifikasi flipped learning: 1. Meningkatkan Motivasi Belajar: Elemen gamifikasi meningkatkan motivasi peserta dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam proses belajar. 2. Mengembangkan Keterampilan Mengajar: Peserta dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka dengan cara yang praktis dan aplikatif melalui simulasi pengajaran dan aktivitas interaktif. 3. Mendorong Pembelajaran Aktif: Metode gamifikasi memberikan peserta kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mengajar mereka.

Tutup

Salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah penerapan metode gamifikasi Flipped Learning dalam pendidikan calon guru. Calon pendidik dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka dan mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi tuntutan dunia pendidikan modern dengan desain instruksional yang mendukung keterlibatan aktif, refleksi, dan pembelajaran berbasis pengalaman.

Diharapkan inovasi ini akan berfungsi sebagai model pembelajaran yang menginspirasi institusi pendidikan lain untuk mengadopsi metode serupa. Dengan demikian, kita semua dapat menghasilkan guru yang profesional, kreatif, dan mampu mengubah pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun