Musibah yang dialami masyarakat dan bangsa Indonesia belakangan ini cukupmasif dan meluas. Gempa, tsunami, banjir, longsor, terjadi begitu sering dan dibeberapa wilayah yang cakupannya cukup luas. Kalau dikaji penyebabnya, musibahtersebut selain faktor alamiah, tidak terlepas juga disebabkan faktor kelalaian dankeserakahan manusia. Berdasarkan analisis para ahli hal ini terkait denganpengelolaan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yangkurang bertanggung jawab, tidak profesional, dan sifat serakah. Kerugian yangditimbulkannya pun sangat besar, bahkan tidak sedikit nyawa yang melayang.
Bila penyebab musibah karena faktor alamiah maka kita sebagai manusia yangberagama selayaknya menerima secara legowo (ikhlas) dan menghadapinya dengansabar dan tawakkal. Namun terhadap faktor kelalaian dan keserakahan manusia, kitaseharusnya dapat berupaya menghindarinya.Â
Mulai dari upaya preventif(pencegahan) berupa: hemat dalam pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alamdan lingkungan, bijaksana dalam pengelolaan sumber daya alam dan profesionaldalam pelestarian lingkungan, sampai upaya represif (penanggulangan) berupa:mitigasi bencana, pemberian bantuan, dan penanganan psikologis sebagai akibattrauma serta pemberian sanksi bagi para perusak lingkungan.
Upaya-upaya penanganan banjir sebenarnya telah banyak dilakukan namunterkesan inisiasi dan pelaksanaannya lebih didominasi oleh pihak pemerintah,sehingga masyarakat cenderung bersifat pasif. Padahal disadari bahwa masalahlingkungan khususnya banjir merupakan tanggung jawab bersama semua pihak,termasuk di dalamnya warga masyarakat.
Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah dengan demikian tidak dapatmelepaskan diri dari tanggung jawab tersebut. Kementerian Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia, sudah sejak lama mengarahkan dan memberikanpenghargaan kepada sekolah yang secara konsisten dan berkesinambunganmelakukan upaya mengembangkan sikap dan perilaku pro-lingkungan kepada parawarganya, yang diberi nama Sekolah Adiwiyata.
Kami yang concern terhadap masalah lingkungan terdorong untuk membantusekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyamansehingga sangat kondusif untuk proses pembelajaran, dan melakukan kegiatanpengabdian kepada masyarakat dan dengan judul: Penguatan Peran Warga Sekolahdalam Mendukung Sekolah Adiwiyata.Manfaat dari kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam mengembangkanlingkungan yang aman dan nyaman, sehingga masyarakat dapat menjalanikehidupannya secara lebih berkualitas.Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Kamis, 11 Juli 2024, diikuti olehPengawas, Kepala Sekolah, dan Guru-guru Sekolah Dasar Binaan 4 KecamatanMakasar, Jakarta Timur, seluruhnya berjumlah 41 orang.
Menurut Ketua Binaan, Bapak Sindung Bambang Basuki, S.Pd., M.M.,kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi sekolah dalam rangka meningkatkanpemahaman dan wawasan serta mengimplementasikan gerakan peduli danberbudaya lingkungan, sehingga seluruh warga sekolah tumbuh danberkembang sikap dan perilaku pro-lingkungan.
 Hal ini sangat penting bukanhanya ikut berkontribusi terhadap upaya menjaga dan memelihara lingkungansekolah, tetapi juga konservasi lingkungan dalam arti luas. Dia berharap seluruhpeserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehinggakehadiran mereka tidak mubadzir.
Sementara itu Pengawas Sekolah Dasar Binaan 4 Kecamatan Makasar, Dra.Hj, Yayah Sakiyah M.Pd., dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan inisesuai dengan arahan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yangmenginginkan ke depan sekolah-sekolah di Wilayah DKI Jakarta hendaknyaberusaha sehingga dapat memperoleh penghargaan Sekolah Adiwiyata. Denganmemperoleh penghargaan Sekolah Adiwiyata, dapat dikatakan bahwa indikatorsekolah ramah lingkungan dan sekolah sehat terwujud.
Berdasarkan pantauan dan evaluasi terhadap kegiatan serta wawancara yangdilakukan, peserta menunjukkan antusiasme dan sangat bersemangat dalammengikuti kegiatan, dan mereka merasakan manfaat yang sangat besar bagiupaya-upaya sekolah dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata pada masa yangakan datang. Oleh karena itu mereka berharap setelah kegiatan ini adatindaklanjutnya, baik berupa konsultasi maupun bentuk kegiatan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H