Mohon tunggu...
PPK ORMAWA BEM FMIPA UM
PPK ORMAWA BEM FMIPA UM Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sukses Besar! Sosialisasi Air Bersih di Tawangsari: Antusiasme Warga Bukti Kebutuhan Mendesak

1 November 2024   09:00 Diperbarui: 1 November 2024   09:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPK Ormawa BEM FMIPA UM 2024

Sosialisasi air bersih dan layak minum dalam program Tawangsari Stunting-Free Warriors (TSW) telah resmi dilaksanakan pada tanggal 15 September 2024 bertempat di Balai Desa Tawangsari. Warriors dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (BEM FMIPA UM) 2024 memiliki 5 pilar untuk mewujudkan Zero Stunting di Desa Tawangsari, salah satu pilar tersebut adalah Pilar Air. Rangkaian kegiatan Pilar Air ini diawali dengan pengujian air bersih dan air minum Desa Tawangsari untuk memastikan sumber air layak dikonsumsi dan layak digunakan. Uji air dilakukan di laboratorium terakreditasi KAN sesuai regulasi. Setelah mendapatkan hasil uji lab, diadakan sosialisasi mengenai kriteria air bersih dan layak minum. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan himbauan kepada seluruh warga baik para bapak, ibu, dan petinggi Desa Tawangsari mengenai dampak kebersihan air terhadap kesehatan warga dan kualitas tanah. Selain itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk mengajak warga desa agar lebih peduli terhadap pengelolaan air di Desa Tawangsari sebagai salah satu langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas stunting.

PPK Ormawa BEM FMIPA UM 2024
PPK Ormawa BEM FMIPA UM 2024

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh bapak dan ibu warga desa, kepala desa, perangkat desa, bidan desa, kader kesehatan, dan pengelola air di Desa Tawangsari. Pembukaan acara dimulai pada pukul 13.00 WIB, kemudian dilanjut dengan sambutan-sambutan sekaligus pembukaan kegiatan. Penjelasan mengenai air layak dan air aman ini disampaikan oleh Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang diawali dengan pengertian sederhana mengenai apa saja ciri-ciri air layak dan air aman. Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang turut menjelaskan permasalahan air yang masih banyak terjadi di Indonesia dan penyebab masih munculnya masalah tersebut, kemudian dijelaskan bahwa kelayakan air ini berhubungan dengan bagaimana pengelolaan sumber air di desa, terutama bagaimana kondisi, kebersihan, dan proses penyaluran sumber air kepada warga. 

Setelah sesi sosialisasi air layak dan air aman terdapat sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung dengan sangat aktif karena adanya timbal balik dari pihak desa dan pengelola air yang memberi penjelasan mengenai bagaimana pengelolaan air dari sumber air Desa Tawangsari. Pihak desa juga menyampaikan beberapa kendala dan keinginannya untuk memperbaiki pengelolaan sumber air kepada Seksi Kesling Kesjaor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, selain itu warga desa sangat antusias membahas mengenai sumber air Desa Tawangsari yang mengalami penyurutan. Warga desa memberikan berbagai penjelasan dan meminta bantuan untuk membantu proses penanggulangan sumber air dengan mengadakan penanaman pohon di sekitar sumber air Desa Tawangsari.

PPK Ormawa BEM FMIPA UM 2024
PPK Ormawa BEM FMIPA UM 2024

Berbagai pertanyaan dan saran dari warga desa kemudian ditampung dan nantinya akan disampaikan serta dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, selain itu sesi tanya jawab kali ini juga menjadi tugas baru yang perlu ditinjau oleh anggota PPK ORMAWA BEM FMIPA UM 2024. Sesi tanya jawab dari sosialisasi air layak dan air aman ditutup dengan feedback dari warga desa, "Sosialisasi ini memang sangat diperlukan oleh warga desa karena sosialisasi dapat menjadi wadah penyampaian kendala yang dihadapi oleh warga desa. Maka dari itu sosialisasi ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong dan salah satu langkah awal masyarakat Desa Tawangsari untuk mewujudkan desa bebas stunting", ungkap Bu Yayuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun