Penulis: Ayu Fitri Rahmawati | Yangzhou Polytechnic College
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok  merupakan organisasi pelajar yang mempunyai tanggung jawab untuk membina anggotanya agar mampu menjadi penerus yang siap menjalankan estafet organisasi dan menjadi generasi pemimpin bangsa di masa depan.
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) merupakan pintu gerbang untuk mempelajari ilmu dasar kepemimpinan sehingga setiap anggota PPI Tiongkok mampu dan siap menjalankan roda kepemimpinan organisasi. LDK PPI Tiongkok Region Utara 2021 yang  diselenggararakan secara daring pada tanggal 27--28 Februari 2021 merupakan program kolaborasi pelatihan kepemimpinan antara PPI Tiongkok Pusat dengan 8 PPIT Cabang dan 1 PPIT Ranting di Region Utara yang meliputi : Harbin, Shenyang, Shandong, Beijing, Zhengzhou, Tianjin, Changchun, Shijiazhuang, dan Shanxi. Dengan mengangkat tema "Millenials for Indonesian Future Leaders" diharapkan dapat meningkatkan kesadaran diri dalam memahami potensi diri, sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi, serta paham atas kewajibannya sebagai generasi bangsa.
Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun. Serta dihadiri Atase Pendidikan KBRI Beijing, Yaya Sutarya. Dan Ketua Umum PPI Tiongkok, Nikkolai Ali Akbar Velayati. Para pemateri yang expert di bidangnya masing-masing. Juga ada penampilan alat musik Kecapi China oleh Ketrin dan Biola oleh Kezia.
Di hari pertama, Â dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PPI Tiongkok dan penampilan dari Ketrin Jow yang sangat memukau.
Dilanjutkan dengan Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa "hubungan bilateral antara Indonesia -- Tiongkok semakin membaik, dan Tiongkok merupakan partner dagang dan investor terbesar di Indonesia. Maka dari itu kita harus menyiapkan pemuda yang berkualitas, seperti yang dikatakan oleh Bung Karno beri aku 10 pemuda, maka akan ku guncang dunia."
Selanjutnya Jutadi sebagai Sekretaris Jendral PPI Tiongkok menjelaskan tentang latar belakang didirikannya PPI Tiongkok, tujuan didirikannya PPI Tiongkok serta posisi pelajar dalam tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, antara lain:
1.Pelajar sebagai Iron Stock
2.Pelajar sebagai Agent of Change
3.Pelajar sebagai Guardian of Value
4.Pelajar sebagai Moral Force
5.Pelajar sebagai Social Control
Kemudian Yaya Sutarya menjelaskan, "Kalian akan mejadi kader-kader yang memimpin bangsa ini, untuk mencapai visi Indonesia 2045 harus menjadi pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, kebhinekaan global. Di masa yang akan datang akan banyak sekali perubahan."
Setelah itu materi pengenalan organisasi, oleh Hamzah A Lubis sebagai Koordinator PPIDK Timur Tengah dan Afrika.
 Siapapun bisa menjadi pemimpin tapi tidak semua pemimpin mempunyai jiwa kepemimpinan. Maka jika kita siap memimpin, berarti harus pula untuk siap dipimpin. Seperti kata pepatah "Never stop learning, because learning has no limits and time."
Seorang pemimpin itu harus : 1) Agile : adaptif, tangkas dan cerdas; 2) Amanah dan tanggung jawab; 3) Menguasai lapangan; 4) Critical Thinking x Over Thinking; 5) Teladan
Erry Riyana Hardjapamekas, sebagai Mentor RUMI (Rumah Mentor Indonesia) memberikan pengenalan leadership.
7 kecerdasan seorang pemimpin :
1.Kecerdasan teknologi
2.Kecerdasan sosisal dan emosional
3.Kecerdasan kontekstual
4.Kecerdasan moral
5.Kecerdasan generatif
6.Kecerdasan eksploratif dan transformatif
7.Kecerdasan ekosistem