Mohon tunggu...
PPI Tiongkok
PPI Tiongkok Mohon Tunggu... Lainnya - Berdaya-Berkarya-Bersama

PPI Tiongkok merupakan organisasi mahasiswa, sebuah wadah skala nasional yang menaungi berbagai organisasi pelajar Indonesia di seluruh Tiongkok dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa Indonesia bertukar pikiran secara aktif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

China Weekly: 4 Festival Musim Gugur Menarik di China!

27 Oktober 2020   20:52 Diperbarui: 27 Oktober 2020   21:00 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Divisi Artikel PPI Tiongkok 2020-2021

Festival adalah suatu perayaan (pesta besar) dalam rangka memperingati peristiwa penting atau bersejarah. Festival juga disebut sebagai pesta rakyat, serta memiliki makna yang menarik dan menyenangkan di telinga masyarakat umum. Maka dari itu, China Weekly kali ini akan membahas tentang 4 Festival Musim Gugur di China yang masih ada dan dilaksanakan setiap tahunnya.

1. Festival Pertengahan Musim Gugur (Zhongqiujie)

Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival) tahun ini jatuh pada tanggal 1 Oktober 2020. Festival ini adalah festival rakyat tradisional Tiongkok yang juga dikenal sebagai Festival Bulan, Festival Moon Niang, dan Festival Reuni. 

Festival Pertengahan Musim Gugur berawal dari pemujaan fenomena langit pada saat malam musim gugur. Festival ini berasal dari zaman kuno dan populer di Dinasti Han, Dinasti Tang, dan  Dinasti Song. Fokus dari festival ini adalah penyatuan kembali orang-orang yang dicintai, dan sebuah pengharapan akan kebahagiaan.

Terlepas dari sejarah yang ada, Festival Pertengahan Musim Gugur mempunyai beberapa adat istiadat yang biasa dilakukan, diantaranya: menyembah bulan; membakar lentera; mengamati bulan; mengejar bulan; mengamati pasang surut; makan kue bulan; menonton bunga krisan; dan minum anggur krisan. 

Selain itu, pada festival ini juga biasa dilakukan pembakaran dupa, menyembah leluhur, dan melihat tarian naga api. Sejak 2008, Festival Pertengahan Musim Gugur telah terdaftar sebagai hari libur resmi nasional.

2. Hari Kemerdekaan China (Guoqingjie)

Hari Kemerdekaan China diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ini, dapat di akses melalui laman yang tertera di link berikut

3. Double Ninth Festival (Chongyangjie)

Festival Double Ninth, yang berasal dari Periode Negara Berperang. Orang dahulu mengklasifikasikan dunia dan segala sesuatu menjadi dua kategori: Yin dan Yang, Yin melambangkan kegelapan dan Yang melambangkan terang dan vitalitas. Angka ganjil adalah Yang dan angka genap adalah Yin. 

Sembilan adalah bilangan ganjil, yang berarti Yang. Pada hari kesembilan bulan September, ke dua angka 9 adalah angka Yang, sehingga disebut "Chongyang" atau Double Yang. 

Pada zaman kuno, ketika perayaan festival Double Ninth, hal yang biasanya dilakukan adalah mendaki untuk berdoa memohon berkah, bepergian untuk mengagumi bunga krisan di musim gugur, menyembah dewa dan leluhur, makan dan minum jamuan yang telah disediakan dengan harapan agar umur panjang. 

Kebiasaan itu telah diturunkan sampai hari ini guna memberikan rasa hormat kepada nenek moyang yang telah mempercayai festival ini. Oleh karena itu, pada tanggal 20 Mei 2006, festival Double Ninth dimasukkan ke dalam gelombang pertama daftar warisan budaya tak berbentuk nasional oleh Dewan Negara. 

4. Festival Pakaian Musim Dingin (Hanyijie)

Pada tahun 2020, Festival Pakaian Musim Dingin (Winter Clothing Festival) jatuh pada tanggal 15 November. Festival tradisional Tiongkok ini juga dikenal sebagai "Dinasti Oktober", "Festival Penyembahan Leluhur", dan "Festival Mingyin". 

Festival pakaian musim dingin sangat populer di wilayah bagian utara China, dan banyak orang di sana yang akan berkorban dan menyapu untuk memperingati kerabat yang telah meninggal dan menjadi makhluk abadi. 

Di wilayah utara, Festival Pakaian Musim Dingin, Festival Ching Ming di musim semi, dan Festival Yuan secara kolektif disebut tiga 'festival hantu'di China.

Menurut legenda, pada Dinasti Qin, terdapat sepasang suami istri di selatan Sungai Yangtze, yaitu Meng Jiangnu dan Fan Qiliang. Kemudian, Qi Liang ditangkap untuk membangun Tembok Besar di utara Xinjiang. Meng Jiangnu mencari suaminya untuk mengiriminya mantel dingin dan menemukannya di kaki Tembok Besar, telah meninggal.

Karena kisah Meng Jiangnu yang mencari suaminya untuk mengirim pakaian musim dinginnya, maka hari pertama bulan kesepuluh tersebut disebut "Festival Pakaian Musim Dingin". Dan kebiasaan "Membakar pakaian dingin pada hari pertama bulan Oktober" telah lama menjadi kebiasaan di wilayah bagian utara China untuk memberi penghormatan kepada kerabat yang telah meninggal.

Salam Perhimpunan!

PPI Tiongkok 2020-2021

Berdaya, Berkarya, Bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun