Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Malang senantiasa mewujudkan visi pembentukan pendidik yang tidak hanya berkualitas akademis, tetapi juga penuh dengan nilai-nilai keberagaman dan harmoni. Sebagai bagian dari komitmen ini, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 diwajibkan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Wawasan Kebinekaan Global (Diklat WKG) yang diselenggarakan secara luring dari tanggal 9 sampai 12 Januari 2024 sesuai dengan jadwal per setiap jurusan. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling mendapatkan jadwal pada hari Selasa, 9 Januari 2024. Kegiatan dimulai dari pukul 07.00 hingga 14.30 WIB dan bertempat di Gedung Kuliah Bersama A20-505 Universitas Negeri Malang.
Kegiatan ini bukan sekadar pendidikan dan pelatihan, tetapi merupakan perjalanan introspeksi diri dan peningkatan pemahaman terkait pentingnya membawa kebhinekaan ke dalam dunia pendidikan. Pelaksanaan diklat ini difasilitasi oleh dua narasumber ulung, Ibu Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd. dan Ibu Irene Maya Simon, S.Pd., M.Pd., yang memberikan pencerahan melalui materi-materi yang mendalam dan inspiratif. Melalui serangkaian materi, mulai dari "Dunia Yang Berwarna", "Indonesia Harmoni", "Damai Dimulai dari Diri", "Sekolahku Bhineka", hingga "Sekolahku yang Damai," mahasiswa dibimbing untuk memahami esensi keberagaman dan bagaimana merajutnya dalam keseharian pendidikan.
Kegiatan ini merupakan perjalanan introspeksi diri dan peningkatan pemahaman terkait pentingnya membawa kebhinekaan ke dalam dunia pendidikan. Artikel ini akan membahas secara rinci setiap materi yang disampaikan, serta merinci refleksi dan dampaknya terhadap perkembangan profesionalisme kami sebagai calon pendidik.Â
Materi 1 - Dunia Yang Berwarna
Materi pertama oleh Ibu Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd. membuka mata kami terhadap keberagaman dunia yang begitu kaya. Beliau mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan merangkul keragaman sebagai aset positif dalam dunia pendidikan. Kami memahami bahwa sebagai calon pendidik, kami memiliki peran sentral dalam membentuk sikap inklusif dan toleran pada generasi mendatang. Dalam sesi yang mendalam ini, kami diajak untuk menjelajahi dunia yang penuh warna melalui kajian tentang beragam budaya, tradisi, dan bahasa yang ada di berbagai belahan bumi. Materi ini tidak hanya memaparkan fakta dan statistik, tetapi juga membawa kami pada perjalanan visual yang menghidupkan keragaman tersebut dengan cerita, gambar, dan realitas yang menggugah. Ketika berbicara tentang "Dunia yang Berwarna," kami tidak hanya diberikan pemahaman tentang keberagaman, tetapi juga dihadapkan pada konsep penting mengenai penghormatan terhadap perbedaan. Kami ditekankan untuk menyadari bahwa kekayaan yang dimiliki oleh dunia ini adalah karena adanya perbedaan, dan kebijaksanaan sejati adalah dapat menghargai dan merayakan setiap nuansa keberagaman.
Melalui materi ini, kami menyadari bahwa sebagai calon pendidik, kami memiliki tanggung jawab untuk membimbing peserta didik dengan perspektif yang inklusif dan mendorong mereka untuk menjadi warga dunia yang cerdas dan peka terhadap perbedaan. Perjalanan ini juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana keberagaman dapat menjadi sumber kekuatan dan inovasi. Dengan demikian, materi "Dunia yang Berwarna" dalam Diklat WKG ini telah melahirkan kesadaran baru dalam diri kami dan membentuk landasan penting dalam praktik bimbingan dan konseling kami di masa depan. Melalui pemahaman ini, kami yakin dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan dalam dunia yang penuh warna ini.
Materi 2 - Indonesia Harmoni
Pada materi kedua, "Indonesia Harmoni," memberikan wawasan tentang kekayaan budaya Indonesia. Dalam sesi ini, kami diajak untuk meresapi keunikan harmoni yang melandasi keberagaman di Indonesia, sekaligus penekanan bahwa memahami dan menghargai keragaman di tanah air adalah kunci untuk membangun harmoni dan persatuan. Materi ini memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya menjaga dan memelihara persatuan dalam keragaman, terutama di dunia pendidikan. Salah satu poin sentral dalam materi "Indonesia Harmoni" adalah betapa pentingnya saling menghargai dan memahami antar-etnis dan agama. Sesi ini memberikan kami gambaran nyata tentang prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan landasan utama dalam membentuk karakter bangsa yang toleran dan damai.
Materi ini membuka mata kami terhadap potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara yang dipenuhi oleh keberagaman. Pentingnya mendukung dan melibatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan yang merayakan keberagaman, seperti festival budaya, festival kuliner, teater kedaerahan, dan dialog antar-agama. Kami merasa terdorong untuk mengintegrasikan nilai-nilai harmoni ini di sekolah, sehingga peserta didik dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai keberagaman dan mampu hidup berdampingan dalam keharmonisan. Selain itu, refleksi materi ini membawa pada kesimpulan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter yang dapat berkontribusi pada masyarakat yang adil dan berdampingan secara damai. Kami merasa semakin bertanggung jawab untuk menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan menginspirasi rasa cinta tanah air yang berbasis pada harmoni.