Mohon tunggu...
PPG Pemasaran G2 UM
PPG Pemasaran G2 UM Mohon Tunggu... Guru - PPG Prajabatan Angkatan 2 Tahun 2023

Program Studi Pemasaran Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diklat WKG Universitas Negeri Malang - PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023

4 April 2024   12:50 Diperbarui: 4 April 2024   12:55 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemaparan materi/ dok. pribadi

pemaparan materi/ dok. pribadi
pemaparan materi/ dok. pribadi

Topik 2: Indonesia yang Harmoni

Dimulai dengan pengantar bahwa kebhinekaan Indonesia ditandai dengan beragamnya suku dan budaya yang ada. Dosen memberikan pengantar bahwa dengan Kebhinekaan yakni suku adalah kondisi masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. Terdapat banyak sekali suku bangsa di Indonesia, masing-masing memiliki bahasa, adat istiadat, dan tradisinya sendiri. Keberagaman ini merupakan kekuatan dan aset bangsa yang patut disyukuri.

Kegiatan selanjutnya yakni masing-masing kelompok mengemukakan pendapatnya mengenai permainan dunia suku yang dipimpin oleh dosen. Permainan ini mengajak mahasiswa untuk menjelajahi kekayaan budaya suku bangsa di Indonesia. Permainan yang dilakukan berlangsung menyenangkan. Masing-masing mahasiswa dapat memberikan tanggapan serta sharing mengenai pengalaman baik tinggal maupun berkomunikasi langsung dengan masyarakat suku yang sedang dibahas. Dengan adanya permainan dunia suku ini, dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta mampu meningkatkan kreativitas dan rasa toleransi dan saling menghormati antar suku bangsa.

Dengan adanya permainan dunia suku, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi contoh terbaik dalam penerapan toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman. Namun, hal ini membutuhkan upaya bersama dari semua pihak untuk mengatasi berbagai tantangan intoleransi. Dengan mempelajari konsep negeri penuh harmoni dan aktif dalam kegiatan yang mempromosikan toleransi, diharapkan mahasiswa dapat mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera.

Setelah serangkaian kegiatan pada materi topik 2 ini, dapat direfleksikan bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak suku dan ras yang berbeda-beda. Karena perbedaan tersebut seringkali suku tersebut mengalami suatu kesulitan untuk mencapai tujuanya. Kesulitan yang biasa dialami adalah adanya diskriminasi antar suku Beberapa suku mungkin menghadapi diskriminasi dan penindasan dari pemerintah atau kelompok-kelompok lain. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai tujuan mereka dalam hal akses ke pendidikan, pekerjaan, atau kekuasaan politik. Selain itu Banyak suku mungkin memiliki akses terbatas terhadap sumber daya seperti tanah, air, dan energi. Keterbatasan ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan politik. Dari tantangan yang dijelaskan tersebut Adapun beberapa Solusi yang dapat menanggulangi masalah tersebut antara lain Memastikan bahwa suku-suku dilindungi dari diskriminasi, penindasan, dan kekerasan, serta memastikan hak-hak mereka untuk mengakses tanah, air, pendidikan, kesehatan, dan keadilan. Dan Mendorong pembangunan ekonomi lokal dengan memberikan akses yang lebih baik kepada sumber daya dan pasar, mempromosikan kewirausahaan lokal, dan menyediakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kesempatan kerja.

pemaparan materi/ dok. pribadi
pemaparan materi/ dok. pribadi

Topik 3: Damai di Mulai dari Diri

Di mulai pertanyaan pemantik yang mengantarkan kepada tema pembahasan yaitu pernahkah anda merasa malu tentang identitas diri anda? Sehingga anda perlu menyembunyikan identitas tersebut agar tidak diketahui orang lain? dimana aktivitas yang dilakukan berupa masing -- masing kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang tersedia dan nantinya hasil diskusi dapat di paparkan. 

Setelah diskusi, adanya kegiatan refleksi dengan merenungkan beberepa pertanyaan yang berkaitan dengan tema seperti pernahkah kita berhenti sejenak dan menyadari bahwa kita semua adalah individu yang unik dan istimewa dengan cara masing-masing? Pada refleksi topik ini mengingatkan diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas, dan identitas kita yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam perjalanan kehidupan kita, seringkali kita terjebak dalam permainan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kita melihat kesuksesan teman, kecantikan saudara, atau bakat luar biasa yang dimiliki orang lain, lalu tanpa sadar kita menilai rendah diri sendiri.

Kemudian adanya konsep yang perlu dipahami untuk dapat berdamai di mulai dari diri yakni setiap manusia dilahirkan dengan seperangkat bakat, kepribadian, dan pengalaman hidup yang membentuk identitas mereka. Identitas ini seperti sebuah karya seni yang indah dan tak tergantikan. Sama seperti setiap lukisan memiliki warna, goresan, dan komposisi yang berbeda, demikian pula dengan setiap individu. Kita masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang menjadikan kita istimewa. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain hanya akan membutakan mata kita dari keindahan keunikan diri sendiri. Setiap orang berjalan di jalur yang berbeda dalam kehidupan, dengan tantangan dan kesuksesan yang berbeda pula. Dengan demikian, bukan hanya tidak adil, tetapi juga tidak masuk akal untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika kita menerima dan merayakan keunikan diri, kita akan menemukan kedamaian dan kepuasan batin yang sesungguhnya. Jadi, mari kita semua mengambil langkah untuk merayakan identitas kita yang istimewa. Kita semua adalah karya seni yang indah dan unik. Biarkan keunikan itu bersinar terang dan menginspirasi dunia dengan caramu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun