Mohon tunggu...
PostyRandom
PostyRandom Mohon Tunggu... Bankir - Bankir, Blogger, Wattpad & Sweek's author, Line Sticker creator

www.postyrandom.com | Reviewer | Pengamat film, buku, musik dan hal random lain | Mari berteman ...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Frozen 2" (2019): Sekuel yang Diperlukan Tapi Tetap Tidak Mengalahkan yang Pertama

23 November 2019   11:39 Diperbarui: 23 November 2019   11:43 1820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sisi animasi dan visualnya cukup indah, tidak kalah dibanding seri terdahulunya. Sisi keindahan Hutan Ajaib begitu menawan, juga lokasi Arendelle yang bersalju dikelilingi gunung dan perairan. Setelah aku baca sedikit tentang latar Frozen 2 ini di internet, ternyata tim produksi terinspirasi akan keindahan daerah Norwegia. Wah, kebetulan dong aku baru saja nonton film Norwegia, The Wave. Memang cakep pemandangannya euy.

Selain itu baju-bajunya Elsa dan Anna cantik juga memukau. Gaya rambut mereka juga manis, diurai gitu hehehe. Sisi humor apalagi dari Olaf juga banyak mewarnai film ini. Karakter Elsa dan Anna juga terasa semakin dewasa disini. Para tokoh seperti Olaf juga Elsa-Anna kecil tampak sangat menggemaskan dan lucu.

Adanya alur maju-mundur, juga akar permasalahan sihir Elsa merupakan masalah yang sedikit kompleks, namun film ini diperuntukkan untuk semua umur. Boleh juga, selama orangtua ikut mendampingi dan menjelaskan pada anak-anak. Adegan ciuman hanya sekali dan isu LGBT yang ditakutkan akan muncul dalam film ini tidak ada kok. Jadi amanlah untuk anak-anak.

Aku suka plot ceritanya dengan besutan sutradara Chris Buck, penulis skenario yaitu Jennifer Lee dan Allison Schroeder yang lebih menantang dibanding seri pertama. Aku juga merasa terhibur dengan Kristoff yang kebingungan mau lamar Anna tapi gagal terus. Hahahaha. Namun apa yah, aku masih merasa harus ada yang dijelaskan. Misalnya bagaimana cara gadis yang menyelamatkan ayah Elsa-Anna bisa diterima di Arendelle, juga kenapa mereka bisa keluar dari kabut pekat Hutan Ajaib? Apakah karena si gadis punya sihir juga? Tapi tampaknya sudah tidak ada lagi, apalagi si gadis kan mati di laut akhirnya (semoga tidak terasa seperti spoiler ya man teman).

Dan satu lagi hampir terlupakan. Kenape mesti tahun ketiga Elsa menjadi ratu lalu mendengar bunyi misterius dari Utara? Kenapa latar waktunya berjarak cukup jauh?

Walau memang seri kedua ini cukup bagus, tapi dari aspek lagu dan sisi hangat persaudaraan Elsa-Anna aku lebih menjagokan seri pertamanya. Sepertinya pemikiran orang pada umumnya benar ya, bahwa sekuel tidak akan sepopuler dan sebagus seri pertama sebuah film. Namun film ini patut diapresiasi, karena bersifat menguatkan dan menjelaskan apa yang kurang dari seri pertama yaitu cerita masa lalu Elsa :)

Oiya, aku suka endingnya. Hanya saja apa Elsa punya kastil disana? Tidak mungkin kan dia tiduran di tanah bareng, apalagi sejak kecil tidur di kastil yang hangat. Hmmmm, entahlah ya pikiranku sudah kesana-kemari XD

Makna film Frozen 2 ini yang aku sukai yaitu seperti yang dikatakan Olaf 'kendalikan apa yang kamu bisa disaat semua menjadi tidak terkendali'. Jadi walau mungkin kamu mengalami masalah, jangan terpuruk dan mencoba mencari jalan keluar. Begitu juga aku suka akan sisi lain Olaf yang menginginkan dirinya untuk cepat dewasa agar mampu memahami peristiwa demi peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Kadang kita juga begitu ketika masih anak-anak, namun setelah dewasa betapa kita merindukan (bahkan mengharapkan) masa kecil layaknya Peterpan.

Jangan sampai ketinggalan pemutaran film Frozen 2 ya di bioskop terdekatmu. Tidak akan nyesal kok apalagi yang sudah nonton seri pertamanya dulu. Kamu juga bisa mendapatkan referensi lagu asyik untuk dimasukkan dalam playlist :)

Review film lain termasuk artikel ini juga bisa kamu lihat di www.postyrandom.com ya. Bukan hanya film, tapi ada juga review mengenai drama, buku, aplikasi, tempat makan enak, tutorial dll. Kuy dibaca.

Rating : 4/5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun