6. Tinggginya nilai investasi perangkat keras & perangkat lunak.
IT Governance terdiri menurut beberapa area yaitu :
1. Strategic Alignment: memastikan keselarasan taktik antara usaha & TI;
2. Value Delivery: memastikan TI bisa menaruh value bagi organisasi;
3. Risk Management: memastikan risiko TI dikelola menggunakan baik buat bisa melindungi aset, menyusun planning pemulihan bencana, & melakukan pengujian kepatuhan;
4. Resource Management: memastikan resource TI dikelola menggunakan baik buat mengoptimalkan pengembangan & penggunaan resource yang tersedia;
5. Performance Measurement: melakukan pengukuran output kinerja TI buat menyususn langkah pemugaran berikutnya.
Mengapa IT Governance penting bagi perusahaan ?
Bagi sebagian industri, IT Governance masih sangat penting karena berkaitan dengan aturan dan regulasi yang ada. Contoh perusahaan BUMN adalah Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2/2018. Hal ini terkait dengan perubahan Peraturan Menteri dalam Pedoman BUMN No. PER-02/MBU/2013. Untuk penyiapan pengelolaan teknologi informasi BUMN pada rencana strategis baru teknologi informasi tata kelola TI harus diatur oleh pemerintah dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada.
Mengapa peraturan tersebut hanya untuk BUMN? Bagaimana dengan perusahaan lain?
Perlu diketahui bahwa perusahaan BUMN terdiri menurut banyak sekali industri yaitu perbankan, konstruksi, infrastruktur, logistik, & hampir seluruh jenis industri. Mengingat perusahaan BUMN sahamnya dimiliki sang negara, hal ini memudahkan menurut sisi pengawasan, bahkan terdapat IT Governance award bagi perusahan-perusahaan BUMN yg mempunyai IT Governance maturity terbaik. Perusahaan non-BUMN memang belum terdapat peraturan khusus yg mengatur rapikan kelola TI. Umumnya perusahaan non-BUMN melakukan praktek-praktek IT Governance atas inisiatif manajemen perusahaan.