Untuk mewujudkan tujuan yang bersifat integratif & komprehensif tadi, maka tidak mungkin pengelolaan TI dalam organisasi skala menengah & besar ini, hanya sebagai urusan bagian menurut departemen personal komputer saja (IT Function). Akan namun wajib melibatkan seluruh pihak (stakeholder) sinkron menggunakan proporsinya, mulai menurut Dewan Komisaris, Top Management atau eksekutif, Manajer fungsional, manajer operasional, karyawan menjadi end- user, akan tetapi tentu saja terutama Manajer Teknologi Informasi (CIO).Â
Dengan adanya IT Govenance (Tata Kelola TI yang baik) yang berjalan pada pada suatu organisasi perusahaan tadi, maka puluhan IT Process (IT Activities) yang dijalankan bisa berjalan secara sistematis, terkendali & efektif. Bahkan dalam membangun efisiensi menggunakan sendirinya mengurangi porto operasional & menaikkan daya saing. Output & outcome menurut IT Governance yang baik tadi hanya bisa dicapai bila rapikan kelola tadi dikembangkan menggunakan memakai IT Framework berstandar internasional, misalnya menggunakan mengimplementasikan COBIT, IT-IL Management, COSO, ISO IT Security & sebagainya.
Tata kelola IT memiliki definisi inklusif yang mencakup sistem informasi (SI), teknologi dan komunikasi, bisnis dan hukum, dan memengaruhi hampir semua pemangku kepentingan, direktur, manajemen, pemilik proses, pemasok, pengguna TI, dan penguji SI/TI. Ada definisi luas yang mencakup masalah lain yang memberi Fokus TI adalah pada arah strategis, pengiriman nilai, manajemen sumber daya, manajemen risiko, dan pengukuran kinerja.
Fokusnya adalah pada strategi dan kontrol karena COBIT atau Information and Related Technology Control Objectives adalah sekumpulan proses TI yang merepresentasikan aktivitas yang dapat dikontrol dan terstruktur, lebih banyak kontrol dan lebih sedikit eksekusi.
ITIL, atau Perpustakaan Infrastruktur TI, adalah standar yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai kerangka kerja untuk merujuk proses dan prosedur manajemen operasional dan atribut organisasi yang diperlukan oleh administrator. ISO, atau Organisasi Internasional untuk Standardisasi, adalah standar keamanan informasi yang diakui secara internasional untuk manajemen keamanan. Peran audit dalam tata kelola berarti bahwa audit memainkan peran kunci dalam penerapan tata kelola perusahaan.
  Besarnya resiko yang mungkin timbul dampak penerapan TI disuatu perusahaan, menciptakan audit SI/TI semakain krusial buat dilakukan. Beberapa alasan krusial mengapa audit TI/SI krusial dilakukan, antara lain:
1. Kerugian akibat kehilangan data
2. Kesalahan pada pengambilan keputusan
3. Resiko kebocoran data
4. Penyalahgunan Komputer
5. Kerugian dampak kesalahan proses perhitungan