Dewa 19 melalui instagram resminya mengumumkan konser mereka di Gelora Bung Karno tanggal 18 Januari 2025 batal. Akan ada ganti hari di 6 September 2025 tetapi ya mudah-mudahan tidak batal lagi, karena bak kata pepatah: sekali lancung ke ujian, seumur hidup susah dipercaya.
Yang menjadi alasan utama katanya karena Dewa 19 mendukung tim nasional untuk bertanding di penyisihan piala dunia di GBK beberapa bulan mendatang supaya jangan rumputnya rusak dan mempengaruhi performa tim nasional kita yang saat ini banyak pemain naturalisasinya sehingga kurang suka rumput stadion yang acak-acakan.
Tetapi beberapa spekulasi tentang kurang lakunya karcis akibat sepanjang awal tahun banyak konser di Jakarta berlangsung, seperti Marron 5 tanggal 1 Pebruari 2025, The Script tanggal 14 dan 16 Pebruari, juga Niki di tanggal sama dan Greenday 15 Pebruari, serta Linkin Park 16 Pebruari pasti membuat banyak penikmat musik di Indonesia terbagi prioritasnya, apalagi yang uangnya terbatas. Satu konser minimal 500 ribuan, bahkan yang penyanyi atau band mancanegara bisa 1 tiket paling murah 1,5 juta.
Apalagi konser Super Diva yang tadinya akan dilansungkan 2 November 2024, malah pindah ke 17 Januari selain ada Band Ciggaret After Sex juga tampil di Ancol di 17 Januari 2025 yang mepet banget dengan konser mereka.
Mungkin juga ini imbas kasus konser DWP, Djakarta Ware House di Desember lalu saat banyak penonton asal Malaysia mengaku diperas oknum polisi yang menahan mereka karena diduga memakai narkoba. Para penonton Malaysia ini mem-viralkan kasus itu karena mengaku dites urin dan negatif tetapi tetap harus bayar agar paspornya dikembalikan. Ajakan boikot konser-konser di Indonesia pun bergema ke seluruh dunia. Walaupun katanya ada beberapa polisi diperiksa dalam kasus ini, namun cukup telak mempengaruhi minat orang Malaysia datang ke Indonesia.
Terakhir, mungkin karena pentolan Dewa 19 ini, Ahmad Dhani sekarang anggota dewan dan saat ini suasana perpolitikan tanah air sedang kurang kondusif, jadi batal dululah, mudah-mudahan September sudah kondusif. Padahal September nanti isunya 30 September pula.
Apapun itu alasannya, sebaiknya tetap dibuat mekanisme "refund" bagi pembeli tiket yang tidak setuju pindah hari, terutama yang tidak fans fanatik seperti saya. Alasan beli tiketnya karena 18 Januari itu memang sedang mau jalan-jalan ke Jakarta karena saya menghindari liburan di "nataru".
Saya salut sama promotor konser Super Diva di November yang menawarkan "refund" bagi yang tidak mau ganti tanggal. Ini bentuk tanggung jawab moral yang patut diapresiasi, karena alasan perubahan jadwal bukanlah termasuk "Force Majeure" seperti bencana alam atau kerusuhan atau perang.
Bisa juga sebenarnya pindah ke venue lain seperti stadion JIS atau ke Ancol atau malah ke Monas, yang penting tanggalnya tetap, tidak harus di GBK, karena memang sejak konser "Black Pink" Pebruari 2023 lalu, PSSI sudah komplain soal rumput stadion setelah dipakai konser. Jadi sebenarnya alasan timnas ini sebenarnya agak konyol karena memang sudah banyak yang ragu apa GBK masih boleh dipakai konser besar lagi?
Dibandingkan dengan band lebih junior Sheila on 7 yang sukses menggelar tur di 5 kota tahun 2024, ada masalah di venue Kota Pekanbaru dan Bandung, maka promotor cepat memindahkan venue tanpa memindahkan tanggal, karena prinsip "Time Is Money", bukan "Venue Is Money". Sayapun memilih "refund" saat konser SO7 di Pekanbaru pindah venue, karena ditawarkan ke email, padahal saya sebenarnya malas ke Pekanbaru karena tiket pesawat kesana ternyata 1,5 juta sekali jalan dari Palembang.
