"Yang penting Ibu-ibu, Bapak-bapak sekalian, pilih makanan yang satu kali pengolahan, misalnya satu kali direbus jangan yang sampai dua atau tiga kali pengolahan, misalnya direbus, lalu digoreng lalu disantan lagi."
Demikianlah kalimat paling penting yang diucapkan mbak Selly, bagian gizi rumah sakit Myria (Charitas Hospital KM 7 Palembang) kepada pada peserta senam diabetes melitus di rumah sakit yang diadakan setiap hari Sabtu.
Daripada salah kutip, pemilihan makanan yang ideal untuk sahur dan berbuka dapat disimak di video di bawah ini.
Kebetulan tanggal 9 Maret kemarin adalah senam terakhir sebelum libur satu bulan karena sudah memasuki bulan suci Ramadhan dan saat berpuasa para peserta senam pasti akan lebih mengutamakan ibadah dan senam pasti akan sulit dilakukan.
Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, berat badan dan kadar gula darah di pukul 7.00 pagi, pukul 7.30 sampai 8.00 biasanya dilakukan senam jari, senam diabetes, serta senam tambahan lainnya misalnya dangdutan atau sajojo yang diikuti oleh 60 sampai 100-an orang dari berbagai umur, suku, agama dan penyakit.
Rupanya peserta senam selain yang diabetes ada juga yang hanya menderita darah tinggi dan asma tetapi karena penyuluhan makanan, kesehatan dan gaya hidup lainnya sering disampaikan di acara ini dan ternyata bagi pasien penyakit selain diabetes pun ternyata punya dampak yang baik bagi kesehatan, mereka pun ikutan bergabung.
Bahkan beberapa anak-anak dan cucu pasien diabetes yang belum kena gula darah tinggi beberapa kali ikutan senam dan kami periksa "screening" gula darahnya, karena mereka berisiko menderita diabetes juga secara genetik dan akan mengalaminya kalau gaya hidupnya jelek.
Untuk lebih memantapkan ilmu pilah-pilih makanan dari para peserta senam diabetes ini, maka semua peserta diberikan "tantangan" mirip lomba kecil-kecilan memilih makanan-makanan bendera hijau yang aman, bendera kuning yang kurang aman dan bendera merah yang berbahaya untuk penderita diabetes melitus, di mana makanan-makanan bendera merah sangat mungkin bermunculan di pasar saat menjelang berbuka puasa.
Alhasil seperti biasa, grup Bapak-bapak dan Kakek-kakek penderita diabetes mellitus paling kecil poinnya karena salah memilih makanan, banyak yang memilih nasi goreng, telur yang disambal, kue bersantan sebagai bendera hijau.
Mungkin karena mereka jarang masak ya. Jadi memang disarankan kalau ada keluarga Anda laki-laki yang menderita diabetes, harus selalu ada wanita baik istri, anak atau saudara perempuannya yang mengingatkan diet yang sehat.