Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pasien Ini Tidak Tahan dengan Bulu Kucing, Tetapi Tahan Bulu Kumis?

29 November 2023   18:55 Diperbarui: 29 November 2023   19:11 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama dokter magang di rumah sakit (dokumentasi pribadi)

"Musim hujan ini malah sering sesaknya, Dok. Musim kemarau kemarin malah tidak terlalu sering saya pakai itu obat hisap inhaler walaupun banyak kabut asap." Keluh pasien wanita usia 40-an tahun yang rutin 2 tahunan ini berobat tiap bulan karena asma.

"Memang ibu ini tipenya yang alergi udara dingin, bukan asap atau debu. Suaminya merokok kah?" Tanya Saya.

"Sudah berhenti merokok, Dok. Memang asap rokok saya tidak tahan, beda dengan asap kebakaran hutan, baunya beda sekali."

"Ibu pelihara kucing?" Tanya Saya.

"Iya, Dok." Katanya

Dan percakapan yang menggelitik soal bulu kucing dan bulu kumis suaminya pun terjadi disini.

Mengapa si ibu ini alergi bulu-bulu binatang? Karena sel darah putihnya bereaksi berlebihan pada protein hewan dan mungkin tidak terlalu dengan protein bulu kumis manusia.

Pada pasien lain malah ada yang mencium bau ikan asin yang digoreng dalam jarak dekat susah membuat sesak bahkan mata dan bibirnya ikutan bengkak.

Jadi untuk tiap pasien asma memiliki antigen atau zat-zat yang merangsang antibodi yang berbeda-beda, tetapi secara umum adalah:

- Asap baik polutan, asap rokok

- Makanan, biasanya makanan laut atau kacang, terkadang coklat, minuman tertentu misalnya kopi dan buah-buahan biasanya yang banyak getahnya.

- Bulu binatang

- Udara dingin, misalnya AC suhu terlalu dingin atau hujan, di pegunungan

- Obat-obatan tertentu misalnya antibiotik atau anti nyeri.

- Emosi, misalnya cemas atau ketakutan

Menghindari zat-zat alergen dan keadaan emosi atau cuaca sedemikianlah yang paling utama harus diutamakan pasien asma yang pada kota-kota besar bisa saja jumlahnya mendekati 10% dari populasi. Misalnya nih di suatu ruang pertemuan dihadiri 100 orang lalu ada asap di ruangan itu karena ada kebakaran, maka hampir pasti 10 orang akan sesak dan batuk-batuk duluan dan terdengar suara mengi.

Pengalaman saya di rumah sakit, kalau ada Pasien yang mengaku setiap musim hujan selalu batuk pilek dan diperiksa napasnya dengan alat spirometri.

Sumber: https://www.medicalogy.com/wp-content/uploads/2016/03/spirometri.jpg
Sumber: https://www.medicalogy.com/wp-content/uploads/2016/03/spirometri.jpg

Untuk obat-obatan biasanya harus ada kortikosteroid, bronkodilator dan golongan aminofilin/teofilin yang dapat berupa obat makan atau obat inhalasi.

Jadi, bagi pasien asma wanita yang masih jomblo, jangan terlalu takut sama pria berkumis, lebih takutlah sama kucing.

Dokumentasi Kompal
Dokumentasi Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun