Grup musik PADI dibentuk dari band kampus di UNAIR tahun 1997 dan tahun 1998 meluncurkan " single" pertamanya "Sobat" cukup mengejutkan pencinta musik berselera "pop rock" di Indonesia.
Anggotanya terdiri dari Ari Tri Sosianto (gitar, backing vocal), Andi Fadly Arifuddin, (vokal), Surendro Prasetyo atau Yoyo (drum), Rindra Risyanto Noor (bass), dan Satriyo Yudi Wahono atau Piyu (gitar, backing vocal). Â Bagaimana kelima orang pentolan PADI ini menemukan "chemistry" dan bagaimana dipilih nama "PADI"? Dapat disimak di video dibawah ini.
Selanjutnya ada 5 album yang mereka luncurkan, yaitu: Lain Dunia (1999), Sesuatu Yang Tertunda (2001), SAve my Soul (2003), Padi (2005) dan Tak Hanya Diam (2007) dan semuanya meledak di pasaran bahkan ada yang menembus 2 juta kopi, disamping itu mereka mendapatkan beberapa penghargaan di dunia musik Indonesia antara lain AMI Awards dan Anugrah Planet Muzik. Mereka bahkan pernah manggung di manca negara antara lain Jepang dan Kuala Lumpur.
Namun karena beberapa permasalahan baik pribadi maupun grup keseluruhan, band ini sempat vakum selama rentang waktu 2010 sampai 2017 namun kembali mereka berkarya secara tim dan dibuatlah album keenam Indra Keenam di tahun 2019.Â
Apa sih masalah mereka? Jangan tanya saya, tanya saja pada Dodit Mulyanto yang menjadi "opening" konser ini yang berhasil membuat penonton di kelas festival seperti saya yang menunggu konser sambil berdiri dari jam 7 sampai 8 malam cukup terhibur dan berkurang kadar mengasihani diri kenapa tidak beli tiket duduk di tribun yang agak mahalan sedikit.
Walaupun ada beberapa lagu yang aku kurang ngerti karena jarang disiarkan di radio atau televisi namun secara keseluruhan semua performa anggota band dan pendukungnya dari Irfan Chasmala Orchestra sangat memuaskan para penonton sepanjang 30 lagu dari pukul 20.00 sampai 22.45-an namun lagu yang paling saya sukai yaitu "Menanti Sebuah Jawaban", karena saat lagu ini sedang "hits" saya sedang mau ujian akhir di studi penyakit dalam.