"Tiap salah makan, agak keras sedikit seperti buah-buahan atau nasi goreng yang banyak bumbu, perut saya nyeri sekali dan harus makan sirup antasida baru gejalanya berkurang, tetapi berhari-hari tetap merasa nyeri. Kalau saya makan bubur terus-menerus apakah tidak membahayakan, Dok?" Keluh seorang Pasien wanita 30-an tahun yang sangat terganggu dengan penyakit asam lambung di perutnya yang terasa berlebihan, menyakitkan dan serba salah, kalau makan terlalu banyak sakit, sedangkan terlambat makan sakit. Makan terlalu keras juga pedih, makan halus seperti bubur maka terlalu cepat merasa lapar lagi.
"Sebaiknya makan itu dalam porsi kecil beberapa suapan, tetapi lebih sering, bisa 8 sampai 10 kali makan sehari, bisa makan roti atau agar-agar atau nasi beberapa sendok atau kalau malas makan ya kunyah-kunyah permen karetpun jadi setengah jam, yang penting air ludah yang memiliki enzym pencernaan cukup banyak diproduksi dan ikut menurunkan asam lambung. Jadi setiap suapan makanan, mengunyahnya bisa 20-30 kali, jangan cepat-cepat." Jawab Saya.
Gambarannya begini, itu makanan, baik nasi, roti, kue, buah atau agar-agar yang konsistensinya keras dan padat dibuat hancur oleh gigitan dan kunyahan selama 30an detik dengan maksud supaya makanan itu bercampur air liur yang mengubah zat makanan menjadi senyawa yang lebih ramah terhadap selaput lendir lambung yang lecet pada penderita gastritis kronis. Jadi mereka sebenarnya tidak harus selalu makan bubur halus atau sayur dan lauk yang diblender, tetapi mereka harus sabar makan cukup lama sehingga proses menghancurkan dan menguraikan makanan dengan enzym pengurai sudah dilakukan di mulut dan lambung tidak harus bekerja keras lagi mengolahnya.
Apakah kiat ini efektif? Pada beberapa Pasien cukup membantu mereka lebih menikmati hidup karena dapat lebih berkurang nyeri lambungnya dan mereka juga dapat lebih menikmati makannya tanpa buru-buru dan lebih sabar dalam pengobatan sakit lambungnya, karena biasanya ini harus dilakoni minimal 2 bulan dan kalau boleh dilanjutkan seumur hidup, makan porsi kecil dan sering serta dikunyah lambat 30 kali persuap.
Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H