"Aku kerja di swasta.  Aku mau berhenti kerja lalu jadi manajer di cafe  kamu kalau kamu mau buat restoran sendiri.  Kebetulan aku bisa bikin pempek dan siomay. Kita gabungkan saja. "Jane pun menjawab sekenanya.
"Sebentar, Â ini kok aku merasa ditembak, ya? Mbak Jane yakin, Â mau menjalani ini dengan Saya? Sebagai rekan bisnis saja atau dalam ikatan keluarga? "Pancing Iyo.Â
"Umurku sudah 34 tahun, Mas. Kalau seandainya mau cinta kilat, Â lalu menikah, Â ayo saja. Â Tapi kalau Mas Iyo hanya bilang jalani aja dulu, Â mendingan kita rekan bisnis saja. "Kata Jane pasrah.Â
Tak lama, Â keduanya menikah, punya cafe baru yang terkenal dan cepat punya cabang dimana -mana, Â ada kebun kopi sendiri 3 hektar di pegunungan Bukit Barisan dan punya sekolah pembuat kopi sendiri yang diakui di tingkat Asia.Â
Dan semuanya itu bermula hanya dari secangkir kopi bergambar empat kepala kucing saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H