Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini Bukan Preminum, Ini Premium

7 Juli 2020   22:06 Diperbarui: 7 Juli 2020   22:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari kemarin, ketua gugus tugas Kompasiana Palembang, Umek panggilan sayang kami pada bu Elly Suryani yang dengan bahagianya bercerita tentang ada gelar atau kasta baru di Kompasiana yang namanya "premium". Nah, lho. Di sela-sela capek mengurusi pasien virus corona yang sepertinya tetap ada walau keganasannya tidak sefatal 2 -3 bulan yang lalu, sayapun tertarik ikuti obrolan di "WA grup" Kompal yang percakapannya ramai, tumpang tindih antara virus, minyak kayu putih, pelakor dan si premium.

Penasaran saya klik, harganya 25 ribu sebulan dan kalau setahun jadi 276.000 yang seharusnya 300.000, ada kortingannya, okelah, saya timbang-timbang 10-15 detik lalu saya putuskan "joint".

Terlepas dari kontroversinya, saya pikir ini salah satu "exit window" yang cocok bagi saya yang tidak suka lihat iklan rokok atau iklan yang rada seksi di Kompasiana dan harganya itu termasuk murah untuk setahun karena beli tiket masuk musium patung lilin Madame Tussauds di Singapura saja, untuk buat foto seperti di atas, harganya 335.000 rupiah perorang untuk sekali masuk yang biasanya kita cukup betah disana 2-3 jam.

Dan bagi saya menulis sudah menjadi hobi kalau tidak mau disebut candu. Saya ingat sejak SD bermimpi menjadi penulis yang tulisannya dibaca banyak orang di Indonesia bahkan di dunia, waktu itu hanya novelis atau sastrawan dan wartawan yang berkelas nasional atau internasional yang berhak ada namanya di koran atau toko buku tingkat global, tetapi sekarang dengan adanya "citizen journalism" maka penulis gagap dengan gaya penulisan nyablak seperti sayapun dapat sesekali memviralkan ide kalau kebetulan banyak yang suka judulnya.

Lagipula 10 tahun berkompasiana saya merasa sudah lumayan beberapa kali dapat duit dari jejaring ini dan sudah seperti keluarga, walau terkadang serasa jauh tetapi silahturahmi tetap jalan. Sejak jamannya om Pepi, om Isjet dan om Uyuy sekarang saya tidak pernah merasa diasingkan apalagi dimusuhi karena pada dasarnya saya ini orangnya jinak, kok.

Nanti juga pihak admin akan evaluasi apakah program ini menguntungkan atau membuat batu sandungan, tetapi inovasi dimana-mana tetap perlu, karena setiap orang harus keluar dari zona nyamannya di era yang subnormal ini.

Setuju?

sumber: Dokumentasi KOMPAL
sumber: Dokumentasi KOMPAL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun