Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah Dokter yang Tidak Setuju #IndonesiaTerserah

24 Mei 2020   22:06 Diperbarui: 25 Mei 2020   11:10 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Rumah sakit sudah penuh.

2. Rumah sakit mungkin belum penuh tetapi tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit itu tidak cukup melayani pasien lagi. Misalnya perawat 1 hanya dapat merawat 3 pasien dalam satu giliran jaga, sementara hanya ada 30 perawat, untuk 1 hari dengan 3 "shift" hanya dapat merawat 30 pasien. Untuk ruangan Intensive Care Unit (ICU) malah 1 perawat harus melayani 1 pasien.

3. Kondisi pasien sudah "terminal", misalnya tekanan darahnya sudah dibawah 70 mmHg atau kelarutan oksigen (saturasi O2) si pasien sudah dibawah 80% sementara ventilator di rumah sakit terpakai semua atau usia pasien diatas 70 tahun dan napasnya sudah satu-satu.

4. Kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) sudah sangat "crowded", misalnya di saat bersamaan jam 7 pagi ada 20 pasien datang dan semuanya gawat sementara tempat tidur di IGD dengan oksigen hanya ada 15, maka 5 pasien akan disuruh pulang atau pindah.

Sementara itu # Indonesia jangan terserah adalah cara membujuk masyarakat dan/atau pemerintah lebih memperhatikan corona ini tetapi tetap menekankan bahwa dokter dan paramedis tetap mau melayani. Intinya, kedua "taggar" maksudnya sama walau cara pendekatannya berbeda.

Apakah ada nuansa politis? Hanya politikus yang tahu, kalau tenaga kesehatan khususnya dokter ada sumpah yang melarang diskriminasi dan harus selalu fokus kepada profesi, kecuali kalau dokter itu sudah ikut terdaftar partai tertentu mungkin dia terkadang bingung mau berbicara sebagai kader atau sebagai profesional.

Saya pribadi menjamin dalam gemblengan bertahun-tahun kuliah, semua dokter dan perawat memiliki cita-cita luhur ingin menyelamatkan nyawa sesamanya, metode pendekatan edukasi di media sosial mungkin berbeda tetapi tujuannya satu mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa sesiap-siapnya kami di rumah sakit menerima kasus covid-19, ada batas yang tidak mungkin dilewati dan saat batas itu sudah tembus maka bukan soal  #terserah atau # jangan terserah lagi tetapi soal akankah ada "the new normal" atau "the persistent abnormal" yang mungkin hanya bisa diramal "the new paranormal" yang belum terciduk memakai psikotropika.

sumber: FB Kompal
sumber: FB Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun