Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kehamilan di Kolam Masih Mungkin Terjadi? Ini Syaratnya!

23 Februari 2020   22:06 Diperbarui: 23 Februari 2020   22:11 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya terpaksa menulis ini karena "Umek" Elly Suryani, komandannya KOMPAL sangat memaksa saya memberi penjelasan tentang pernyataan seseorang yang "you know who"-lah bahwa anak remaja usia belasan mungkin saja hamil kalau terjadi pembuahan antara sperma dan sel telur di masa subur dengan mediasi kolam renang.

Saya langsung mengingat lagi ilmu anatomi dan reproduksi yang kupelajari beberapa semester antara tahun 1991-1994 di Fakultas Kedokteran belum lagi pelajaran biologi di klas 2-3 SMA tahun 1989-1991 yang sepertinya belum ada perubahan sampai sekarang, yaitu:

1. Dalam keadaan normal, setiap wanita yang berusia produktif, sudah menstruasi dan belum menopouse serta sehat akan menghasilkan 1 sel telur yang matang dari ovarium. Biasanya jarak antara satu matangnya ovarium ke yang berikutnya kurang lebih 28 hari, ini disebut masa subur.

2. Setiap laki-laki yang sudah akhil balig yang sehat dapat menghasilkan sperma beberapa juta sehari dan biasanya mencapai ratusan juta saat kantung spermanya penuh dan ini membuatnya mudah terangsang, kalau pada remaja sering terjadi "mimpi basah".

3. Ratusan juta sperma yang masuk ke leher rahim (sekali lagi leher rahim, bukan mulut atau bibir vagina), akan berjalan pelan 10-15 cm perjam untuk mencapai sel telur yang ada di saluran tuba falopii yang jaraknya kurang lebih 18 cm dari leher rahim. Jarak antara bibir vagina ke leher rahim rata-rata 12 cm. Jadi sperma baru mencapai sel telur paling cepat 1 jam dan dapat hidup beberapa hari di dalam rahim.

4. Dari jutaan sperma yang masuk ke leher rahim tersebut, dalam perjalannya mungkin ada yang mati dan tidak sampai garis "finish", mungkin sejutaanlah yang sampai di sel telur dan hanya satu yang dapat membuahinya.

5. Kalau toh ada pembuahan, belum tentu semuanya jadi calon bayi, mungkin saja gagal menempel di dinding rahim dan terbuang atau karena gangguan hormonal akibat obat "KB" atau spiral menjadi gugur.

Jadi kesimpulannya, untuk terjadi pembuahan butuh ratusan juta sperma yang "disemprotkan" ke leher rahim yang 12 cm jaraknya dari bibir atau mulut vagina. Secara teori, 1,2 atau seratus juta sperma-pun kalau baru mengenai mulut vagina apalagi yang selaput darahnya masih utuh, sulit untuk mencapai leher rahim dengan jumlah banyak, apalagi mau mencapai sel telur? Kata penyemprotan ini tiada lain adalah penetrasi alat vital pria ke dalam vagina.

Nah, di kolam renang untuk umum biasanya airnya diberi kaporit untuk antiseptik dan penjernih, inipun cukup membuat sperma dan bakteri mati di kolam renang. 

Jadi kalau ada terjadi kehamilan setelah ada remaja puteri berenang, masih mungkin, syaratnya:

1.  Kalau dia dan pasangannya sambil berenang juga melakukan "penetrasi" di masa subur pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun