Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

"Biar Hamil, Masukinnya Hanya Seperempat Saja...."

30 Agustus 2019   00:33 Diperbarui: 30 Agustus 2019   01:39 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masuk seperempat (dok.pri.)

"Belum "ngisi", ya?" Tanya saya pada salah seorang perawat yang mendampingi kunjungan pasien rawat inap sebut saja namanya Bunga, kebetulan sudah dua tahun lebih menikah tetapi belum juga hamil.

"Belum, dok. Sudah periksa ke dokter kandungan, saya sehat dan normal-normal saja, suami juga diperiksa di bagian biologi medik bibitnya cukup."Katanya serius namun untuk berlanjut ke program bayi tabung terkendala biaya.

"Harus tunggu masa subur lalu sama-sama libur ambil cuti, mudah-mudahan bisa..."Kataku.

Beberapa bulan kemudian si perawat mengeluh belum juga berhasil. Disarankan dia makan kecambah banyak, suaminya makan telur bebek 2-3 butir sehari saat masa subur, juga sudah dicoba tetapi masih gagal, malah si suami yang (maaf) buang anginnya jadi sering dan bau telurnya sangat menusuk.

"Cara apa lagi, ya, dok?" Tanyanya lagi suatu saat seakan putus asa karena dalam seminggu mungkin 1-2 kali kami bertemu saat dia "shift" pagi dan mungkin karena berbagai teori ilmiah maupun setengah ilmiah tetapi belum berbiaya mahal sudah dicobanya, saya pun mencetuskan "teori dadakan" memakai logika sederhana.

"Masuknya seperempat saja, jangan semua. Terutama saat suami mau "selesai", logikanya nanti semua yang disemprotkan masuk ke pintu rahim dan tidak tercecer di belakang pintu."Anjuran saya sekenanya. Ini teori belum pernah diteliti dimanapun karena memastikan masuknya "punya suami" hanya seperempat itu pasti sulit.

Nah, ternyata setelah teori dadakan saya itu terucap, dua bulan kemudian si perawat benaran hamil lalu diapun menceritakan "teori masuk seperempat" itu ke beberapa temannya yang lain yang belum ada momongan dan kebetulan beberapa orang hamil juga.

Sampai akhirnya, ada karyawan lain (bukan perawat) datang ke saya dan pusingnya malah membawa suaminya pula, "Dok, ini suami saya kasih tahu dong, harus persis seperempat masuknya. Eh, dia nawar  minta masuk setengah dan terkadang masuk semua. Bagaimana saya bisa hamil?" Dia mengomel.

"Ya, sudah, kamu pergi dulu, saya kasih tahu suaminya."Kata saya dan si karyawanpun yang sudah 6 tahun menikah menyingkir sebentar.

"Jadi memang harus begitu, dok?"Tanya si suami penasaran.

"Sebenarnya teori "masuk seperempat" itu hanya tercetus begitu saja. Tetapi kebetulan perawat Bunga hamil benaran karena mengikuti saran saya saya itu. Nah, Mas enggak usah mengukur banget masuknya seperlima, seperempat atau setengah yang penting jangan "terasa" masuk semua dan jangan "stress". Mudah-mudahan bisa dapat rejeki." Kataku.

Demikianlah gambarannya kalau orang yang dianggap berilmu tinggi membuat "statement" dan diterima mentah-mentah seseorang dan kebetulan cocok dengan apa yang diharapkannya. Masalahnya teori seperti itu dapat berkembang menjadi semacam panduan atau "tips" yang masih perlu pembuktian lebih lanjut benar atau salahnya.

sumber: dokumentasi KOMPAL
sumber: dokumentasi KOMPAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun