Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serangan Asma Berat yang Bandel Dapat Diberikan Obat "Murahan"

24 Agustus 2019   18:04 Diperbarui: 24 Agustus 2019   18:24 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi KOMPAL (dok.pri.)

"Kami yang di daerah, sulit memberikan obat-obat asma yang mahal saat serangan akut...."Begitulah kira-kira keluhan salah satu teman sejawat dokter umum yang bertugas di salah satu rumah sakit di daerah terpencil, saat simposium Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam Jakarta tanggal 24 Agustus 2019 di Jakarta.

Dokter Gurmeet Singh, konsultan paru yang membawakan materi "GOLD 2019", standar baru penatalaksanaan penyakit paru obstruksi kronis malah menyampaikan pengalaman klinisnya memakai magnesium sulfat (MgSO4).

Obat yang biasa dipakai untuk mengatasi kejang pada ibu-ibu hamil yang eklamsi (keracunan kehamilan) untuk kasus serangan asma berat yang tidak mempan dengan steroid ataupun obat pelebar saluran napas yang mahal-mahal. Harga magnesium sulfat di apotik hanya sekitas belasan ribu satu botol.

Asma menjadi menarik dibahas karena 10% populasi kemungkinan besar menderita asma baik derajad ringan, sedang maupun berat. Apalagi di kota besar seperti "Jekarda" yang polusinya lumayan pekat. 

Ada proses peradangan, penyempitan dan berlebihannya lendir di saluran napas yang membuat sesak dan kemampuan paru-paru menangkap oksigen kurang dari 70% orang normal.

Zat pemicu asma antara lain asap rokok,asap kendaraan atau asap pembakaran sampah, debu, bulu binatang terutama kucing dan makanan laut. Pengobatan asma akut yang berlanjut nantinya dapat menjadi penyakit kronis membutuhkan steroid, bronkodilator, aminofilin, antikolinergik yang mahal namun terkadang masih gagal meredakan sesak sehingga pasien terkadang kelelahan dan terjadilah gagal napas yang memerlukan perawatan di intensif care unit (ICU) dengan ventilator.

Memang obat magnesium sulfat ini belum dipakai secara luas, karena penelitian yang mendukung belum banyak dan efek sampingnya dapat terjadi hipotensi, gangguan kesadaran dan lain sebagainya, jadi tetap dianjurkan memakai protokol yang sudah baku dahulu. 

Tetapi untuk sejawat yang di daerah dan tidak punya obat selengkap di kota besar, maka pengalaman klinis dokter konsultan dapat dijadikan semacam "preseden" dengan dosis rendah dahulu. 

Intinya, walau di daerah terpencil, kalau dokternya "update" ilmu, pasti akan dapat memecahkan masalahnya di daerah dan tidak melulu mengeluh kekurangan yang ada. 

Terkadang obat yang murah, yang tidak dianggap lagi menjadi naik daun lagi karena memiliki temuan manfaat baru yang berbeda dari indikasi awalnya.

sumber: dokumentasi KOMPAL (dok.pri.)
sumber: dokumentasi KOMPAL (dok.pri.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun