Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejatinya Relawan Itu Seikhlas Punakawan

29 Juli 2019   18:26 Diperbarui: 29 Juli 2019   19:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi kompal

Punakawan, tadinya yang aku tahu hanya Semar dan anak -anaknya Gareng,  Petruk dan Bagong yang merupakan titisan dewa Batara Ismaya anak Hyang Tunggal si dewa pertama dan raja -raja hebat di mancapada. Belakangan sayapun kenal sosok Togog yang titisan Batara Antaga saudaranya Semar di kahyangan yang berbeda tugasnya di dunia,  melayani dan menasehati raja-raja yang penuh nafsu angkara murka. 

Tugas mereka di kerajaan bukanlah panglima perang atau pahlawan tetapi semacam inang pengasuh dan pelayan yang mengurusi pernak -pernik kegiatan junjungannya, mendukungnya dengan penuh tanggung jawab serta bila memungkinkan mengingatkan kalau ada salah langkah atau rencana jahat yang dapat merusak tatanan di dunia bawah atau memutus berkat Yang Maha Kuasa. 

Relain aja (Dok. Pri.)
Relain aja (Dok. Pri.)
Yang perlu digarisbawahi adalah mereka ikhlas-seikhlasnya menjalankan tugas tersebut karena sudah kodratnya harus ada di sisi paling dekat dengan rajanya namun jangan berharap mereka akan diberikan masing-masing satu istana yang megah atau permata berlian,  mereka tetap tinggal di bedeng atau gubuk di dalam kerajaan dan sang rajapun tak pernah terbersit pikirannya akan memperkaya para punakawan karena merekapun sepertinya yakin para pengabdi ini bahagianya pada kesempatan melayani atau mendukung dan bukan ingin gaji ala  "fresh graduate" universitas elite di Amerika atau Inggris. 

Relawan sejati harusnya bak punakawan yang walaupun dekat, selalu melayani dan mengayomi setiap langkah dan rencana sang junjungan tetap tidak sakit hati kalau yang dipertuan itu sepertinya tertutup matanya terhadap kesejahteraan atau kedudukan si abdi-abdi setia ini. Karena sudah kodratnya demikian dan kalau tiba -tiba berubah si punakawan menjadi bergaji setara direktur bank di kisaran 200 juta maka bukan tidak mungkin namanya menjadi purna-kawan dan bila dianalogikan relawan maka permintaan jabatan dan hadiah berlebihan ke pejabat yang didukung itu nama mereka berubah menjadi rekayasakerelaan. 

Semar dan Togog yang sebenarnya lebih sakti dan berkuasa dari junjungannya dan merekalah yang mengorbitkan atau berjuang mengangkat kejayaan sang Raja sanggup tetap sederhana dan merendahkan diri terus menerus karena tugas mulia mereka datangnya dari Hyang Tunggal menurut perwayangan. 

Para relawan atau yang merasa relawan tetapi sedang sakit hati tidak dapat bagian kursi,  kaus atau undangan acara -acara junjungan,  belajarlah filosofi hidup punakawan yang tetap mengosongkan diri walau paling berkeringat dan berdarah-darah saat melayani dan mendukung sang junjungan. 

Sumber: dokumentasi kompal
Sumber: dokumentasi kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun