Pada 6 November 2012, rakyat Amerika Serikat menyelenggarakan pemilihan presiden dengan kandidat Barack Obama/ Joe Biden dari Partai Demokrat dan Mitt Romney/ Paul Ryan dari Partai Republik. Selesai perhitungan suara dengan sistem "electoral vote" yang rumit, di tanggal 7 November 2012, didapatkan hasil Obama sebagai pertahana menang dan Mitt Romney langsung mengucapkan selamat.
Obama dilantik 20 Januari 2013 dan menjalankan periode keduanya dengan baik, walaupun banyak tekanan dari legislatif maupun ketidakpuasan dari sekutunya Israel, karena Obama menolak menyerang Irak. Periode kedua yang tidak semulus periode pertama pemerintahannya mempengaruhi suara ke Partai Demokrat selanjutnya, yang membuat tahun 2016 lalu Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat melawan Hillary Clinton.
Periode pertama Obama, melawan Mc Cain dari Partai Republik, agak diuntungkan karena rakyat Amerika Serikat sebagian besar kecewa dengan kepemimpinan dua periode presiden Bush, sehingga semangat perubahan yang dikampanyekan oleh Obama sangat mengena di hati para pemilih di Amerika Serikat.
Program kerjanya yang memperbanyak lapangan kerja, mengurangi pembelian minyak dari luar negeri dan asuransi kesehatan yang murah "Obama care" serta melindungi minoritas, membuat popularitasnya tidak terbendung untuk terpilih kembali di periode kedua.
Sengaja saya membawa kita membahas Obama sebagai gambaran pertahana yang sukses terpilih kembali di periode kedua, karena beberapa hal:
1. Kebijakannya menyentuh masyarakat miskin terutama di asuransi kesehatan murah dan penyediaan lapangan pekerjaan.
2. Kebijakannya melindungi orang-orang yang terpinggirkan, minoritas dan dianggap kelas bawah.
3. Dia berasal dari keluarga campuran ras Afrika dan Eropa, orang biasa dan bukan keluarga politikus turun temurun.
4. Politik luar negerinya mengutamakan dialog dan menghindari perang, serta menarik pasukan dari Afganistan.
Siapapun lawannya untuk menjadi presiden harus memiliki program yang lebih baik dari itu dan mampu "mematahkan" keunggulan-keunggulan non program lain yang dimiliki Obama. Mitt Romney sudah berusaha maksimal memberikan soal-soal "ujian nasional" kepada sang pertahana, namun apa daya pesona Obama susah dilawan.
Pemilihan periode kedua bagi pertahana, seyogyanya berbeda dengan pemilihan umum yang sama-sama pertama bagi semua calon pemimpin negara, propinsi, kota atau desa. Jika sama-sama baru, maka yang diadu adalah program kerja dan rekam jejak prestasi atau kejelekan masa lalu. Periode kedua bagi pertahana sebenarnya adalah ujian kepuasan pelanggan pada dirinya, yaitu rakyatnya. Jika mereka puas, maka lebih setengahnya memilihnya lagi, sebaliknya jika banyak yang tidak puas, maka lebih setengahnya memilih lawannya.