Kalau ada pasien yang merasakan efek samping obat atau tindakan setelah berobat dan kebetulan tahu si dokter ikut aktif di pemilu, boleh minta "second opinion" ke dokter lainnya, namun temui si dokter yang salah memeriksa tadi, sarankan untuk istirahat dahulu dari praktek.
Ini penting, karena banyak dokter yang terjun di politik praktis namun tetap aktif di praktek. Mungkin saja paska pemilu mereka mengalami penurunan kinerja dan intuisi diagnosis dan terapi yang memerlukan "pemulihan" atau cuti dahulu.
Dari keenam golongan penyakit itu, mungkin point 4 yang perlu diperhatikan karena bahaya kematiannya tinggi, namun nomor 6 juga perlu diwaspadai, karena efek salah obat itu juga membahayakan keselamatan pasien.
Bak supir taksi, misalnya anda rasakan dia mengantuk dan mobilnya tidak stabil jalannya, maka pasien boleh mengingatkan dokter kalau terlihat mengantuk saat praktek atau meresepkan obat ternyata membuat penyakit bertambah parah.