Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belum Diundang Ke TPS? Makanya, Pak RT-mu Diakrabi

14 April 2019   22:25 Diperbarui: 14 April 2019   22:46 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku belum dapat undangan ke TPS..."Keluh temanku di "WA Groups" dokter komunitas tertentu di Palembang, lalu "chat" berikutnya dia sepertinya curiga si pak RT (rukun tetangga) yang menjadi ketua TPS (tempat pemungutan suara), sengaja tidak memberikan, karena dia berbeda pilihan dengan si pak RT.

"Memangnya kamu pernah mengobrol dengan pak RT?"Tanya saya.

"Enggak, jarang berurusan, yang bayar jaga malam dan iuran sampah juga pembantu saya."Kata si teman lagi. Lalu dia malah mengaku beberapa kali pilkada pemilihan walikota atau gubernur, dia malah tidak memilih, hanya saja tahun ini dia tergerak ikut pemilu.

"Makanya, TS (teman sejawat)...Akrabilah sekali-sekali pak RT-mu. "Sowan" perkenalan ataau berlebaran atau sekedar tanya-tanya kegiatan RT dan sesekali menyumbang konsumsi kalau bergotong royong, kek. Jangan terlihat cuek. Lagipula pemilu kali ini boleh menunjukkan E-KTP, kok." Kata saya meyakinkannya untuk tetap berani memilih ke TPS di jam 12 siang kalau memang sampai hari "H" minus 1 belum dikasih undangan ke TPS.

Saya pribadi dengan pak RT termasuk kenal dekat karena beliau beberapa kali berobat ke saya dan keluarganya juga sering berobat gigi ke istri saya. Khusus untuk pak RT kita kasih "diskon" atau malah gratis, lihat-lihat kasusnya. Kalau beliau punya hajatan atau ada kegiatan RT pun saya usahakan ikut atau kalau tidak dapat ikut, saya menyumbang konsumsi atau hadiah kalau untuk lomba 17-an. Pokoknya, pak RT kenal saya dan saya tidak sungkan mengobrol dengan pak RT.

Maka jangan heran setiap ada acara pemilu, baik nasional maupun daerah, saya pasti mendapat undangan, mungkin pak RT menjadi tidak enak hati kalau saya harus pakai E-KTP dan berdebat atau bertengkar dengan petugas TPS kalau tidak mendapat undangan.

Jadi, bagi anda-anda yang tampaknya kesusahan atau merasa disusahin mendapat undangan mencoblos tahun ini dan memang di masa lalu anda memang tidak pernah mencoblos dan tidak pernah berkomunikasi dengan pak RT saudara, mulai sekarang berubahlah. Jadikan pak RT sebagai teman atau mitra dalam berinteraksi sosial dan berdemokrasi, karena kalau sampai anda "terlewatkan" oleh pak RT (ketua TPS) diberikan undangan mencoblos dan pilihan anda kalah 1 suara saja, maka itu namanya sesuai pepatah : karena nila setitik rusak susu sebelanga.

sumber: dokumentasi KOMPAL
sumber: dokumentasi KOMPAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun