"Dok, apotik yang kerja sama dengan BPJS, tempat saya biasa mengambil insulin, kasih pemberitahuan ini..." Kata pasien laki-laki 40-an tahun yang sudah setahun ini sudah stabil gula darahnya memakai insulin kerja panjang selama 24 jam. Artinya, dia cukup menyuntik satu kali sehari pukul 20.00 dan gula darahnya cenderung stabil di bawah 200 mg/dL seharian.
Saya baca di buku "prolanis" (program pengelolaan penyakit kronis), tertera tulisan: untuk insulin jenis "long acting" perlu pemeriksaan HbA1C diatas 9%. Artinya, sel darah merah si pasien yang "terusakkan oleh gula yang tinggi" lebih dari 9%, normalnya kadar pemeriksaan ini kurang dari 7.
"Oh, memang ada peraturan baru dari Mentri Kesehatan, tentang itu. Kami sudah memeriksa beberapa orang pasien BPJS Kesehatan yang memakai insulin, semuanya hasil HbA1C-nya kurang dari 9. Jadi, kalau memang bapak sangat perlu insulin, saya ubah ke insulin kerja pendek saja, yang disuntik 3 kali sehari sesudah makan atau kita alihkan ke obat antidiabetes oral."Kata saya.
"Oh, ya, sudahlah. Kalau tidak dapat, saya malas disuntik tiga kali. Saya habiskan dahulu insulin yang sisa di rumah ada 2 pena. Waktu dirawat di rumah sakit 5 bulan lalu, ada yang tidak habis, insulinnya saya bawa pulang."Katanya.
"Itu sudah dibuka segel atau belum,pak?" Tanya saya.
"Sudah dibuka, dok. Tetapi kelupaan simpan dimana, buka yang baru lagi, lalu ketemu lagi yang lama. Jadi ada sisa." Katanya lagi. Intinya si bapak punya dua pena insulin kerja panjang sisa dirawat 5 bulan yang lalu, mau dipakai dahulu sampai habis.
"Wah, pak. Setahu saya, begitu buka segel atau pembungkusnya, insulin itu harus habis dalam 2 bulan kurang lebih. Lebih dari itu, khasiatnya berubah atau malah menjadi berbahaya."Penjelasan saya.Â
Kalau belum buka bungkus/segel, maka insulinnya dapat dipakai sesuai tanggal yang tertera di petunjuk kadaluarsa. Lalu saya pun menjelaskan beberapa hal tentang insulin yang "long acting" ataupun "short acting", antara lain:
1. Kalau belum dibuka segel, simpan di kulkas di bawah, bagian buah/sayur. Jangan di "freezer" nanti insulinnya beku dan rusak, jangan pula di pintu kulkas, supaya jangan berubah-ubah suhunya karena keseringan buka tutup.
2. Kalau sudah buka segel, dapat di simpan di ruangan sejuk (suhu kamar) kisaran 23-an derajad, jangan terlalu panas.
3. Sebaiknya pasien tetap makan. Terutama insulin kerja pendek, suntikkan sesuai dosis penuh kalau makannya banyak. Kalau makan sedikit mungkin setengah dosis dan kalau tidak makan, sebaiknya jangan disuntik.
Akhirnya karena takut efek samping memakai insulin sisa di rumah yang mungkin sudah "basi" dan takut repot kalau pakai insulin kerja pendek, si bapak pun setuju mencoba lagi memakai obat anti diabetes oral dibarengi olahraga 5x seminggu minimal 30 menit dan menjalankan diet yang berimbang 1700 kalori dan rendah lemak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H