Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenapa Pasien yang Mengalami Stroke Berulang Sering Bicara Ngawur?

5 Januari 2019   10:46 Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:49 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa ayah saya suka bicara ngawur, dok? Saya mau kasih makan, katanya mau kasih racun. Anak saya mau mengajak main, malah dibentak, katanya mau mencekik. 

Tetapi terkadang diam sekali atau terkadang normal." Tanya seorang teman yang ayahnya berusia 60 tahunan sudah terkena "stroke" untuk kedua kalinya.

Awalnya hanya darah tinggi biasa di 160-190 mmHg sistole, tetapi kontrol darahnya tidak teratur, belakangan tangan dan kaki kanan lemah, dapat berjalan tetapi pincang.

Lalu pasien dirawat 5 hari dan dapat berjalan normal kembali sebulan kemudian dengan bantuan fisioterapi dipijat dan disinari "infra red" dan latihan gerakan.

Tetapi setelah merasa "normal" lagi, kebiasaan tidak makan obat darah tinggi dan pengencer darah kambuh lagi. Alasannya terkadang lupa kontrol atau pergi ke luar kota dan tidak sempat kontrol, sehingga setahun kemudian kurang lebih, kena serangan "stroke" keduanya. 

Sistem Lymbica otak (dok.pri)
Sistem Lymbica otak (dok.pri)
Seperti biasa kelumpuhannya bertambah berat, perawatannya di rumah sakit lebih lama, penyembuhan lemas di tangan dan kakinya menjadi 2 bulanan dan ada gejala tambahan itu tadi, bicara ngawur.

Jawaban saya kurang lebih begini, penyebab "Stroke" ada yang pembuluh darah otaknya tersumbat oleh emboli (gumpalan sel dan kolesterol yang beredar di darah), ada yang tersumbat oleh penebalan di pembuluh darah itu sendiri oleh proses aterosklerosis dan ada yang terjadi karena pembuluh darahnya pecah.

Apapun mekanismenya, selalu ada sel-sel otak yang mati kalau terjadi "stroke", kelemahan otot, sensoris ataupun fungsi luhur tergantung lokasi yang terkena.

Fungsi luhur ada di tengah-tengah otak, biasanya mencakup ingatan, moralitas, kemampuan intelektual, emosi dan hal-hal yang bersifat kerohanian lainnya, biasanya akan tertekan kalau ada kurang lebih 100 cc pembengkakan di otak akibat adanya proses edema jaringan selama "stroke".

Pasien dapat saja pelupa, ngawur, menjadi tidak sopan bicaranya, suka marah-marah dengan atau tanpa sebab maupun menangis sendiri.

Cara mengatasinya tetaplah mengendalikan tekanan darah ideal dibawah 135/85 mmHg, dengan obat hipertensi (Calcium cannel blocker, ARB, ACE inhibitor, diuretik, penghambat beta maupun penghambat tekanan darah central), aspirin sebagai pengencer darah, anti kolesterol, diuretik, bila perlu obat penenang dan antideperesi. 

Fisioterapi juga dapat mempercepat pemulihan gerakan, tetapi sebaiknya dilakukan saat tekanan darah sudah normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun