Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ingatlah, Roda Itu Berputar!

1 Januari 2019   10:48 Diperbarui: 1 Januari 2019   11:04 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diantara roda (dok.pri.)

Kata-kata pedas itu dicapkan oleh salah seorang keluarga yang sering sekali meminta atau meminjam uang dan jumlahnya terkadang ratusan ribu, tetapi terkadang juga meminta jutaan.

Beberapa kali dibantu karena kasihan, tetapi pada batas tertentu tidak mungkin lagi diladeni, karena tampaknya kebiasaan itu tidak hilang-hilang dan di sisi lain tampaknya ada keluarga lain yang lebih tidak berpunya namun tidak pernah meminta-minta.

Karena kesal, sumpah serapah pun keluar dan perumpamaan "roda berputar" yang menakutkan itupun keluar. Suatu saat ada waktu diatas dan bukan tidak mungkin nanti dibawah. Waw, gak dihitungnya semua bantuan selama ini, hanya diingatnya sekali yang tidak dipenuhi dan langsung bersumpah serapah?

Tetapi nanti dulu, apakah benar posisi saya saat ini sedang diatas? Belum tentu. Di pekerjaan, saya tetaplah penerima upah, meskipun pekerjaannya kategori "expert". Itu posisinya masih bawahan, bukan pemilik.

Pun seorang presiden, pada dasarnya abdi negara yang menerima upah "hanya" 60 juta sebulan dengan uang operasional beberapa milyar yang dibayar dari pajak rakyat.

Berbeda dengan ketua partai politik yang tidak dibayar gajinya dari pajak, namun mendapat dana dari kader, simpatisan dan donatur. Orang-orang yang luar biasa ini dapat mengendalikan banyak hal dengan posisinya, bahkan eksekutifpun konon harus bernegosiasi ketat dengan mereka sebelum sebuah kebijakan strategis diketok palu.

Ini yang membuat banyak pengusaha sukses "terpanggil" untuk membuat atau menguasai sebuah partai besar, dengan sumber daya yang terkesan "habis-habisan", karena posisi diatas roda itu begitu penting.

Intinya, jangan merasa diatas sebelum kita punya posisi seperti yang saya gambarkan diatas, namun kalau sudah berjaya diatas, dapat saja jatuh terjerembab hanya karena satu atau dua patah kata-kata remeh yang ternyata paku tajam cobaan yang membuat ban kita gembos.

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun