Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Saya Emosi dengan Tetangga Kaya Sebelah Rumah, Dok"

28 November 2018   23:13 Diperbarui: 19 Desember 2018   19:13 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul diatas adalah jawaban pasien wanita usia 50-an tahun yang biasa kontrol sebulan sekali dengan diagnosis diabetes melitus serta penyakit jantung sklerotik tanpa darah tinggi sebelumnya. Ternyata tiga kali saya periksa tekanan darahnya, saat itu 160/95 mmHg.

"Tetangganya kenapa, bu?"Tanya saya penasaran. 

"Orang kaya, rumahnya besar dua tingkat. Kalau hujan, air dari rumahnya itu mengalirnya ke halaman kami sampai becek. Saya beberapa kali protes, tetapi katanya salah sendiri mengapa rumah saya lebih rendah dari rumah dia dan menyuruh saya meninggikan halaman dan lantai rumah juga." Kata si ibu merengut.

"Sudah lapor pak RT atau polisi?" Tanya saya.

"Pak RT biasanya lebih memenangkan orang kaya, dok. Lapor polisi nanti dituduh kita yang mencemarkan nama baik." Si ibu geram tetapi tidak dapat menemukan solusinya.

Kegeraman ini memicu impuls saraf simpatik ke jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak untuk "alert", waspada, hormon glukokortikoid pun berpacu untuk seolah mempersiapkan diri untuk bertanding.

Maka pembuluh darahpun kontraksi, denyut jantung meningkat, gula darah sedikit meningkat dan sulit tidur, efeknya adalah peningkatan tekanan darah yang biasanya 120/80 mmHg menjadi 160/95 mmHg.

Gula darahnyapun yang biasanya dibawah 200 mg/dL menjadi diatasnya, maka obat darah tinggi golongan "ACE Inhibitor" mulai diberikan, diet rendah garam dan obat diabetesnya metformin dinaikan dari 2x1 menjadi 3x1 dengan nasehat, coba perbaiki kehidupan sosial bertetangganya, supaya hidup lebih tenang dan saraf simpatiknya tidak "alert" terus-menerus.

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun