Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Film "Bohemian Rhapsody", Freddy Mercury, Biseksualitas dan HIV-AIDS

13 November 2018   12:18 Diperbarui: 13 November 2018   13:01 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menonton film "Bohemian Rhapsody" malam minggu kemarin, perasaan kagum, sedih, ngeri-ngeri sedap cukup terasa di hati, karena banyaknya lagu-lagu favorit saya dinyanyikan dengan sekilas sejarahnya, sedih dengan kisah pribadinya yang "selebriti banget" heboh diluar tetapi hampa bila sendiri dan terpaksa minum minuman keras dan makan obat-obatan supaya tidak "stress", serta tentu saja orientasi seksualnya yang biseksual tetapi belakangan lebih menyukai sejenis padahal anak-anak saya kebetulan laki-laki semua.

Filmnya bagus, tidak usah saya bahas terlalu banyak karena memang harus ditonton langsung biar mengerti dimana bagusnya, tetapi dari film yang "semi dokumenter" itu terlihat ada kisah cinta yang sangat romantis antara Farrokh Bulsara (nama asli Freddy Mercury, 5 September 1946-24 November 1991) dengan Merry Austin kekasihnya sejak sebelum tenar tahun 1970.

Digambarkan Merry bekerja di butik "Biba" dan Freddy mencari baju "show"-nya justru di butik wanita tersebut yang membuat sejak awal manggunya dengan grup musik "Smile" yang digawangi Bryan May (gitar), Roger Taylor (drum) dan pemain bass Jhon Deacon yang bergabung belakangan. Belakangan atas usul Freddy, nama band itu menjadi "Queen".

Freddy yang lahir di Paksi, Zanzibar dan besar di India ini awalnya memiliki orientasi seksual normal, namun setelah mulai tenar dan rekamannya mulai menduduki anak tangga di Inggris serta Amerika, si "rocker garang" diatas panggung ini mulai menyukai lelaki-lelaki tampan, dimulai dari manager dan asisten atau sekertarisnya di band Paul dan beberapa pria lain yang dia dapatkan di "gay club" yang ada di Inggris ataupun tempatnya mengadakan tur.

Tahun 1976 dia mengakui kelainan orientasi seksualnya pada Marry dan itu membuat mereka berpisah, namun dalam film "Bohemian" digambarkan Freddy tetap mencintai Marry dan beberapa inspirasi lagu seperti "Love of my Life" yang memang mengenai kisah cinta mereka berdua. Tetapi untuk urusan "hasrat" Freddy lebih menyukai pria dan kekasih terakhirnya bernama Jim Hutton yang meninggal tahun 2010 karena kanker paru-paru.

"Stigma" penyakit HIV-AIDS memang harus dihilangkan sebagai "kutukan", "dosa tak termaafkan" dan lain sebagainya, karena bisa saja itu terjadi kalau si penderita belum tahu apa-apa tentang penyakit ini. 

Virus tersebut baru terdeteksi tahun 1983 dan pengobatannya belum berkembang tahun 1991 saat Freddy meninggal. 

Tetapi orientasi seksual anak-anak sepertinya dapat kita "paksa" dari yang cenderung menyukai sejenis menjadi seharusnya menyukai yang "sepadan" dengannya yaitu istri atau suaminya dan bukan "sebentuk" dengannya. Untuk pendidikan orientasi seksual anak anak kita ini saya pribadi lebih setuju bersikap tegas, walaupun jangan sampai menjelek-jelekkan orang, tetapi yang benar menurut agama harus tetap diingatkan.

Berdasarkan film, Freddy mulai sakit-sakitan dan batuk darah saat mempersiapkan konser amal "Live Aid" untuk membantu kelaparan di Afrika tahun 1985 dan meninggal tahun 1991 karena pneumonia, berarti sejak 1980-an mungkin retrovirus HIV itu sudah masuk ke tubuhnya, karena rata-rata terjadinya komplikasi fatal pasien HIV-AIDS yang lanjut berkisar 5-10 tahun.

Virus ini berbentuk RNA virus, kalau masuk ke dalam sel limfosit kita maka si virus mengambil alih kendali sel dan dapat membelah berkali-kali tanpa mengikuti program pembelahan dan kematian sel (apoptosis) yang terjadwal.

Pertahanan tubuh manusia ada dua, humoral (cairan) dan seluler ( tubuh sel) yang bekerja sama membunuh kuman atau tumor yang muncul di peredaran darah. Virus ini menempel di limfosit T yang menjadi tentara tubuh seluler untuk memakan kuman bakteri seperti TBC (tuberkulosis), jamur, cytomegalo virus dan sel-sel calon kanker yang beredar. Kemampuan limfosit T tubuh membunuh kuman yang hilang ini membuat sakit oportunistik menjadi fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun