Menonton film "Bohemian Rhapsody" malam minggu kemarin, perasaan kagum, sedih, ngeri-ngeri sedap cukup terasa di hati, karena banyaknya lagu-lagu favorit saya dinyanyikan dengan sekilas sejarahnya, sedih dengan kisah pribadinya yang "selebriti banget" heboh diluar tetapi hampa bila sendiri dan terpaksa minum minuman keras dan makan obat-obatan supaya tidak "stress", serta tentu saja orientasi seksualnya yang biseksual tetapi belakangan lebih menyukai sejenis padahal anak-anak saya kebetulan laki-laki semua.
Filmnya bagus, tidak usah saya bahas terlalu banyak karena memang harus ditonton langsung biar mengerti dimana bagusnya, tetapi dari film yang "semi dokumenter" itu terlihat ada kisah cinta yang sangat romantis antara Farrokh Bulsara (nama asli Freddy Mercury, 5 September 1946-24 November 1991) dengan Merry Austin kekasihnya sejak sebelum tenar tahun 1970.
Digambarkan Merry bekerja di butik "Biba" dan Freddy mencari baju "show"-nya justru di butik wanita tersebut yang membuat sejak awal manggunya dengan grup musik "Smile" yang digawangi Bryan May (gitar), Roger Taylor (drum) dan pemain bass Jhon Deacon yang bergabung belakangan. Belakangan atas usul Freddy, nama band itu menjadi "Queen".
Freddy yang lahir di Paksi, Zanzibar dan besar di India ini awalnya memiliki orientasi seksual normal, namun setelah mulai tenar dan rekamannya mulai menduduki anak tangga di Inggris serta Amerika, si "rocker garang" diatas panggung ini mulai menyukai lelaki-lelaki tampan, dimulai dari manager dan asisten atau sekertarisnya di band Paul dan beberapa pria lain yang dia dapatkan di "gay club" yang ada di Inggris ataupun tempatnya mengadakan tur.
Tahun 1976 dia mengakui kelainan orientasi seksualnya pada Marry dan itu membuat mereka berpisah, namun dalam film "Bohemian" digambarkan Freddy tetap mencintai Marry dan beberapa inspirasi lagu seperti "Love of my Life" yang memang mengenai kisah cinta mereka berdua. Tetapi untuk urusan "hasrat" Freddy lebih menyukai pria dan kekasih terakhirnya bernama Jim Hutton yang meninggal tahun 2010 karena kanker paru-paru.
"Stigma" penyakit HIV-AIDS memang harus dihilangkan sebagai "kutukan", "dosa tak termaafkan" dan lain sebagainya, karena bisa saja itu terjadi kalau si penderita belum tahu apa-apa tentang penyakit ini.Â
Virus tersebut baru terdeteksi tahun 1983 dan pengobatannya belum berkembang tahun 1991 saat Freddy meninggal.Â
Tetapi orientasi seksual anak-anak sepertinya dapat kita "paksa" dari yang cenderung menyukai sejenis menjadi seharusnya menyukai yang "sepadan" dengannya yaitu istri atau suaminya dan bukan "sebentuk" dengannya. Untuk pendidikan orientasi seksual anak anak kita ini saya pribadi lebih setuju bersikap tegas, walaupun jangan sampai menjelek-jelekkan orang, tetapi yang benar menurut agama harus tetap diingatkan.
Berdasarkan film, Freddy mulai sakit-sakitan dan batuk darah saat mempersiapkan konser amal "Live Aid" untuk membantu kelaparan di Afrika tahun 1985 dan meninggal tahun 1991 karena pneumonia, berarti sejak 1980-an mungkin retrovirus HIV itu sudah masuk ke tubuhnya, karena rata-rata terjadinya komplikasi fatal pasien HIV-AIDS yang lanjut berkisar 5-10 tahun.
Virus ini berbentuk RNA virus, kalau masuk ke dalam sel limfosit kita maka si virus mengambil alih kendali sel dan dapat membelah berkali-kali tanpa mengikuti program pembelahan dan kematian sel (apoptosis) yang terjadwal.
Pertahanan tubuh manusia ada dua, humoral (cairan) dan seluler ( tubuh sel) yang bekerja sama membunuh kuman atau tumor yang muncul di peredaran darah. Virus ini menempel di limfosit T yang menjadi tentara tubuh seluler untuk memakan kuman bakteri seperti TBC (tuberkulosis), jamur, cytomegalo virus dan sel-sel calon kanker yang beredar. Kemampuan limfosit T tubuh membunuh kuman yang hilang ini membuat sakit oportunistik menjadi fatal.
Limfosit T yang dikode CD 4+ mencapai titik rendah bila mencapai kurang 200, dimana obat anti virus HIV harus diberikan.
Dahulu, HIV-AIDS banyak terjadi di dunia "gay", akibat hubungan seksual genital-anal yang tidak sehat, tanpa kondom saat itu yang membuat luka di tubuh para pelaku kelainan ini. Dari luka itulah virus yang ada di sperma atau darah orang yang memiliki kuman HIV masuk ke pasangannya.
Saat ini justru penularan lewat memakai jarum suntik bergantian oleh pemakai narkoba suntiklah yang menjadi sumber penularan utama. Disamping itu penularan dapat lewat tranfusi darah, dari ibu ke anak (saat di kandungan, saat lahir atau saat menyusui) serta tenaga kesehatan yang tidak sengaja tertusuk jarum bekas, atau di "barber shop" melalui alat cukur dan sebagainya.
Tahun 1970 sampai 1991, takala Freddy Mercury berkarir dan tenar sampai meninggal, pengetahuannya, bahkan pengetahuan dunia medis soal virus ini sangat dangkal. Wajar kalau dia tidak mampu mencegah si virus masuk ke tubuhnya.
Namun saat ini, ketika virus tersebut sudah kita pahami, sebaiknya mari bersama-sama mencegah penularan dengan tidak memakai narkoba, sex yang sehat dan normal, kewaspadaan universal untuk alat kesehatan, cukur, salon dan yang ada kemungkinan membuat luka lainnya. Supaya virus ini dapat berkurang atau habis, karena saat ini mungkin 50 jutaan orang seluruh dunia sudah positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H