Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Maaf, Dok. Saya Kemarin Makan Kemplang Lagi.."

24 Oktober 2018   17:08 Diperbarui: 24 Oktober 2018   17:08 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kemplangnya pakai cabe yang pedas pula?" Tanyaku lagi sambil geleng-geleng kepala.

"Bukan cabe, dok. Cuko pempek ada di kulkas, saya panasi, lalu saya jadikan saus kemplang. Awalnya enak di lidah, tetapi sejam kemudian perut saya mulai melilit dan buang air besar yang banyak sampai lebih 10 kali." Pengakuan pasien wanita 50-an tahun itu yang masuk rawat inap dari IGD (instalasi Gawat Darurat) dengan lemas dan dehidrasi berat.

Setahun ini sudah 5 kali masuk perawatan dengan penyakit sama, gangguan saluran cerna. Pernah tahun lalu dimasukkan selang endoskopi ke lambung dan hasil pemeriksaan usus kecilnya, memang banyak lecet, edema kemerahan, tetapi tidak ada perdarahan dan tumor.

Bagan lambung lecet (dok.pri)
Bagan lambung lecet (dok.pri)
"Ibu, kalau sering salah makan begini, dan harus dirawat, pasti susah. Makanya jangan makan yang keras, pedas, yang banyak santan, buah yang asam, minuman bersoda atau yang ada alkohol seperti tape atau durian..."Kata saya menasehati.

"Tidak apa-apalah, dok. Ditanggung BPJS Kesehatan juga,kan...."Kata anaknya menjawab santai.

"Iya, ditanggung. Tetapi juga harus dijagai, kalian juga repot meninggalkan rumah,kan? Lagipula uang BPJS juga ada batasnya..." Kata saya. 

Terkadang agak kesal dengan pasien atau keluarga yang saat minta rawat inap agak memaksa, padahal penyakit yang dialami sebenarnya dapat dihindari kalau mereka berpantang atau menjaga supaya jangan kambuh lagi.

Alasannya klasik, sudah punya kartu BPJS, pasti dirawat dan gratis dari pemerintah kalau warga miskin. Mau setahun 100 kali dirawatpun tetap dijamin.

Bila pasien-pasien tipe  begini tidak "manja" dengan fasilitas pemerintah dan mau mencegah kekambuhan, maka episode rawat inap perkasus yang rata-rata 3,5 juta rupiah, dapat dikurangi setenganya saja, maka bukan tidak mungkin jumlah "klaim" BPJS Kesehatan di rumah sakit akan menyusut 50 %.

Mungkin, untuk kasus-kasus yang sering dirawat karena salah pola makan, karena gaya hidup yang merusak diri misalnya merokok dan minuman keras (tidak sampai mabuk), perlu diberi pembatasan berapa kali boleh dirawat, sejenis batas pembayaran tahunan asuransi kantor, misalnya 50 juta setahun, 30 atau 10 juta. 

Kalau tidak dibatasi maka terkesan BPJS Kesehatan harus siap menanggung semua tanpa peduli penyakit itu berulang karena kelalaian si pasien dalam menjalankan pantangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun