Ketika sang  pejuang pluralisme itu dipermainkan
Seenaknya dijunjung sanjung lalu diturunkan
Bak remaja lugu dalam "roller coaster" perpolitikan
Ia dengan tenang membuat semacam kutukan
#
Seumur hidup si otak konspirasi kan jadi gelandangan politik
Apa yang diumbarnya akan jadi pencetus konflik
Tetapi pada ujungnya menampar muka mencakar cabik
Panggung yang dibangunnya perlahan pasti akan bubar terbalik
#
Kebohongan yang disebarnya membumerangkan malu
Sampah yang diorasinya mudah disapu
Satu keluarga politik itupun dicap penipu
Mencuci piring dusta dengan siraman maaf palsu
#
Pengemis dan gelandangan politik adalah kutukan terngeri
Melepasnya harus dengan memurnikan hati nurani
Percuma bangun opini dan andalkan loyalis sejati
Karena kata sakral dia yang tersakiti lebih diterima oleh bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H