"Kemarin baru saja dari Yogyakarta, dok. Untung masih sampai di Palembang." Kata pasien lelaki usia 60-an tahun dan baru pensiun, seminggu sebelumnya baru saja dirawat dengan sumbatan pembuluh darah jantung yang komplikasi dari diabetes melitusnya sebagai penyakit lamanya.
Perawatan 5 hari dengan gula darah lebih 20o mg/dL serta enzim jantung "CKMB" meningkat dan rekam jantungnya ada gambaran "iskemia" (jaringan jantung kekurangan oksigen ) luas dan dalam.
Diberikan insulin, pengencer darah heparin berat molekul rendah, aspirin, pengencer darah serta anti kolesterol dan gambaran rekaman jantungnya membaik di hari kelima. Pasien diperbolehkan pulang dan disarankan istirahat, jangan banyak aktifitas serta diajarkan diet diabetes dan rendah lemak.
"Saya sarankan bapak istirahat, kenapa malah jalan-jalan?"Tanya saya sambil geleng-geleng kepala dan tertawa kecil.
"Saya iyakan saja nasehat dokter. Tetapi masalahnya tiket saya, istri dan anak-anak sudah dibeli bolak-balik, dok. Sudah jauh-jauh hari. Sayang kalau dibatalin." Istri dan anak yang ikut mengantar cuma tersenyum "sepet" tidak enak hati.
Bayangkan saja, si bapak yang baru kena serangan jantung dan baru pulang perawatan dari rumah sakit, besoknya harus terbang naik pesawat ke yogyakarta dan berwisata seminggu disana. Tahulah kalau sudah ke kota pelajar itu, yang mau dijalani banyak.
"Jantungnya bagaimana saat diatas ketinggian pesawat?" Tanya saya penasaran. Ini bapak memang tabah benar, demi kebahagiaan keluarga rela menahan sakit dan anak-istri serta cucunya tidak merasa kalau dia menjadi beban.
"Waktu hujan, ketinggian diatas awan dan banyak petir, saya nyeri dada lagi, dok. Obat nitrat yang dibawah lidah saya hisao-hisap lagi. Agak sesak, kepingin rasanya mengambil sungkup oksigen diatas kepala saya itu."Keluhnya.
"Kok bapak tidak bilang kalau sesak?" Si istri protes karena berpikir selama berwisata suaminya "fine-fine" saja.
"Bapaknya tidak mau merusak jalan-jalan keluarga, bu. Untung masih dapat kontrol hari ini, gula darah bapak juga bagus dibawah 200, artinya makannya dapat dijaga."Kata saya.
Lalu si bapak saya rujuk untuk pasang cincin jantung di rumah sakit tipe A, supaya tidak akan ada serangan sumbatan jantung lagi kalau terbang.