Mungkin lain kali kalau tempat dan waktunya tepat, Â Kompal dapat berpartisipasi lagi seperti tahun lalu di Yogyakarta.Â
Kembali ke film "Doel", saya pribadi lebih suka melihat Rano Karno kembali nyeniman daripada main politik. Â Celetukan Mandra menanyakan rumah Hans apakah rumah susun atau rumah lapis, Â membuat kesan bahwa melalui seni masih dapat juga melakukan kritik membangun tanpa harus "nyebur" ke dunia politik sampai basah kuyup.Â
Inspirasi dari film dan berlanjut ke aktifitas sosial kemasyarakatan mungkin lebih mengena daripada perdebatan sengit di gedung dewan atau televisi yang mengandalkan logika maupun filosofi yang tendensius dan tidak berimbang bahkan terkesan "dipelintir".Â
Mudah-mudahan Rano Karno tetap berkarya dengan memakai hati nurani dan pengalaman di pemerintahan di masa lalu semakin memperkaya film-filmnya dan dia tidak perlu lagi menjalani politik secara praktis dan pragmatis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H