"Oh, rumput laut yang biasa dijual di mall itu, Dok? Bisa juga?"Tanya pasien saya usia 50-an tahun yang nyeri ulu hati kambuhan.
Dia dulunya sangat tergantung dengan obat penurun asam lambung sejenis "proton pump inhibitor", tiap malam harus dimakan sampai suatu saat saya kasih tahu bahwa ada jenis obat itu yang dapat membuat kerusakan hati kalau dimakan lebih 2 bulan.
Diapun akhirnya mengganti obatnya dengan jenis pelapis dan pelindung mukosa lambung yang ternyata dari ekstrak rumput laut tertentu di jepang dan itu konsistensinya sama dengan agar-agar yang biasa kita dapat secara sasetan di warung.
"Kalau ibu bosa makan agar-agar yang di saset dan khawatir itu banyak pengawet atau zat tambahannya, saat belanja di mall, ya beli saja langsung rumput laut, itu rasanya mirip kolang kaling atau cendol, buat saja es rumput laut untuk berbuka atau sahur."Kata saya.
"Baiklah, saya coba, Dok. Mudah-mudahan cocok."Katanya senang.
Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum, beberapa jenis rumput laut dari Gracilaria dan Gelidium.
Agar-agar sebenarnya karbohidratt dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Susunannya adalah polimer dari kumpulan monomer galaktosa. Sifatnya agar agar ini mengisi dan mengikat sel dan molekul air di dinding sel, sehingga terlindungi dari asam lambung.
Sejenis obat maag terkenal yang mengandung fucoidan, ternyata juga dari rumput laut coklat dari Jepang, prinsip kerjanya sama saja dan obat ini relatif aman dimakan jangka panjang.
Intinya, kalau di bulan Ramadhan, menu agar-agar atau rumput laut dihidangkan untuk penderita sakit maag yang mau menunaikan ibadah puasa, akan baik sekali dan karena alami, mudah-mudahan efek sampingnya minimal.