2. Deklarasi 2014 tidak ada kelompok tandingan, jadi tidak ada adegan intimidasi dan mengarah persekusi yang tahun 2018 ada bentrokan yang minimal membuat seorang bocah menangis.
3. Tahun 2014 tidak ada bagi-bagi kaus dan topi, tahun 2018 ada bagi-bagi kaus dan topi.
4. Tahun 2014 saya datang pagi saat moment yang tepat, tahun 2018 saya datang agak siang pukul 10, jadi adegan ribut-ributnya saya terlewatkan.
5. Tahun 2014, tercapai tujuan deklarasi dan Jokowi memang menjadi Presiden, tahun 2018 belum tahu kita apa dapat menggantikan presiden atau tidak, karena tidak ada nama yang muncul, apa mungkin ganti dengan angin?
Demikianlah dua peristiwa dimana saya hadir di "CFD" Jakarta yang bernuansa politik tingkat tinggi, mudah-mudahan minggu depan dan seterusnya tidak banyak lagi adegan persekusi atau intimidasi di "CFD" karena "ellite" politik dapat mendidik pendukungnya untuk lebih rajin berolahraga di Bundaran HI daripada berolah politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H