Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Cuko" Pempek dan Ikan 100 Persen

26 April 2018   19:40 Diperbarui: 26 April 2018   19:35 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Palembang,  pempek bukan sekedar ikon kota dan penarik wisatawan penggemar kuliner,  tetapi juga sudah menentukan standar prestisius jamuan makan seseorang. 

Bila anda sedang merenovasi rumah dan memberi makanan ringan kepada tukang,  maka cukup dikasih pempek dos,  yaitu tepung diberi sedikit telur dan penyedap rasa beraroma ikan tanpa ada secuil pun ikannya.

Harga pempek dos ini di kisaran 1000 rupiah sebuah.

Kalau anda piknik atau ada arisan keluarga yang pesertanya majemuk dari yang miskin maupun kaya,  maka terkadang diberikan pempek "ikan sisa" atau ada yang tega menyebutnya pempek "ikan busuk", dimana bahannya adalah ikan yang sudah bermalam dan tidak laku dijual,  tetapi belum sampai rusak parah karena ditaruh es. Intinya tidak segar lagi ikannya dan agak amis. 

Harga pempek jenis beginian antara 1500 sampai 2000 rupiah perbuah seukuran bola pimpong. 

Nah, kalau ada tamu kehormatan, yang sangat dihormati  dapat disuguhkan pempek dengan ikan kelas atau jenis terbaik  yang perbandingan ikan dan tepungnya diatas 25 persen. Kalau kadar ikannya lebih banyak,maka rasanya pasti lebih enak dan harganya pun lebih mahal.

Harga pempek pilihan ini minimal 3500-an dapat sampai diatas 10.000 rupiah sebutir. 

Tidak lengkap makanan ini tanpa saus atau kuah penyedap pempek yang namanya "cuko". Terdiri dari campuran gula Jawa, bumbu rempah,  udang tumbuk,  kecap dan cabai. 

Konon,  saat ini pempek seenak apapun kalau "cuko"-nya tidak nendang,  bakalan tidak laku dijual. Sebaliknya kalau "cuko" kelas juara,  maka alamat si restoran akan diserbu pembeli.

Nah,  "cuko" pempek yang tidak habis, jangan langsung dibuang,  para pencintanya seperti saya akan sering memakainya sebagai saus untuk berbagai makanan yang lain membuat sensasi nikmatnya menjadi membahana. 

Beberapa penganan yang berjodoh dengan "cuko" ini antara lain: Pisang goreng, tahu goreng,  telur dadar,  mi kuning tumis dan tentu saja ikan goreng. 

Lho,  kok ikan?  Ya,  jelaslah, pempek semakin banyak kadar ikannya maka rasanya semakin lezat. Apalagi kalau ikannya langsung dicemplungkan, pastilah "maknyus".

Berani mencoba? 

 

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun