Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Makanya, Jangan Pipis Sembarangan"

23 April 2018   23:08 Diperbarui: 23 April 2018   23:14 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kencing sakit,  Dok..... "Keluh bujangan 20-an tahun itu dengan meringis. 

"Ada nanah? Keruh? Merah darah atau pasir-pasir?" Tanya saya sambil memeriksa ketokan di pinggang dan menekan di bagian perut bawah. Jantung, paru, hati, lidah mulut dan rambut sih dalam batas normal.

"Nanah, dok. Pernah ada kayak darah, sudah dua minggu diobati bidan dan mantri kampung tidak sembuh."Katanya.

"Sudah menikah?"Tanya saya.

"Bujangan, Dok. Masih pengangguran pula. Tapi main perempuan sembarangan. Jadinya begini..."Kata ibunya ketus.

"Oh, pantas berobat sama ibunya. Biasanya kalau sakit begini berobatnya sendirian."Kata saya.

"Dia tidak punya duit lagi berobat, Dok. Makanya saya bawa kesini, biar yakin duitnya buat suntik sampai sembuh..."Kata si ibu kesal dan si anak mukanya "mesem-mesem" tidak enak hati dengan saya dan perawat saya.

"Saya suntik anti biotik yang kuat, ya, bu. Lalu ada obat makan seminggu. Karena sudah pasti anak ibu dikasih macam-macam antibiotik di kampung, jadi pasti kumannya yang kebal obat biasa." Saya kasih usul supaya mengerti bahwa kemungkinan kuman dari wanita yang menularkan itu sangat kebal.

"Suntik sajalah dok, yang penting sembuh. Kalau dengan obat ini tidak sembuh juga, apa kelanjutannya?"Tanya si ibu usia 50-an tahun itu.

"Kencingnya diperiksa di laboratorium, dibiakkan selama seminggu untuk dites apa jenis kumannya dan dia masih dapat diobati pakai antibiotik jenis apa dan mungkin saja obatnya harus disuntikkan selama beberapa hari alias menginap." Kata saya.

Memang penyakit akibat kontak seksual begini ada yang kumannya super bandel sehingga harus diinjeksi lewat infus selama 5 hari. Bayangkan, bayar aktifitas seksualnya mungkin "hanya" ratusan ribu, tetapi biaya mengobatinya dapat saja diatas 3 juta.

Setelah disuntik 2 gram obat golongan yang masih jarang kebal kuman infeksi penyakit kelamin ini yang lumayan nyeri, si anak muda pun bertanya lugu,"Pantangannya apa, dok?" Dikiranya ada makanan yang dilarang selama pengobatan ini.

"Oh, jangan "pipis" sembarangan lagi saja...."Kata saya sambil tersenyum.

Ibunya pun menggeleng-gelengkan kepala saat menyalami kami sebelum pulang.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun