"Fisioterapinya di rumah sakit ini?"Tanya Saya penasaran.
"Bukan, Dok. Di rumah sakit lain. Memang yang terakhir itu panas alatnya agak lebih kuat dan waktu saya bilang ke petugasnya kalau panasnya tidak seperti biasa, mereka bilang tidak apa-apa, padahal jadinya melepuh.."Keluh ibu-ibu usia 50-an tahun itu agak kesal.
Si Pasien yang menderita kencing manis ini lepuhan di tumitnya lalu menjadi infeksi dan lama-kelamaan bernanah dan dalam seminggu membuat badannya demam dan nyeri sekali.
Saat diperiksa gula darahnya 300-an mg/dL lebih, suhunya 38,2 derajad celcius dan ronsen bagian tumitnya menunjukkan pembengkakan jaringan otot tetapi tulang-tulangnya tidak kena infeksi.
Konsultasi ke dokter bedah direncanakan dilakukan pembersihan luka sampai ke jaringan otot untuk membuang jaringan yang sudah mati agar tidak menjalar ke tulang yang dapat membuat perlu amputasi.
"Seharusnya kalau mau difisioterapi, ibu harus yakin gula darahnya bagus di 100-140 selama beberapa bulan dan panas alat fisioterapinya jangan sampai membuat melepuh atau dikurangi dosis panasnya.."Kata Saya.
"Saya mana tahu, Dok. Disarankan fisioterapi ya menurut saja. Syarat-syaratnya apa, saya juga kurang tahu.."Kata si Pasien lagi.
Nah, pada pasien diabetes terjadi "trio gangguan" di saraf sensorik, motorik dan otonom. Di saraf motorik, membuat kelemahan otot, pada saraf sensorik membuat gangguan sensasi dari gatal, kesemutan, nyeri yang sangat atau malah baal yang tidak merasa apa-apa. Yang paling menentukan adalah gangguan saraf otonom, dimana pembuluh darah menjadi tidak lentur, menyempit dan aliran darah ke daerah kaki berkurang, jadi kalau adda kerusakan kulit, sulit diperbaiki oleh sel darah putih di tubuh dan infeksi dapat menyebar ke pembuluh darah.
Fisioterapi yang biasa dilakukan pada pasien-pasien paska "stroke" atau pada penyakit tulang dan otot sebaiknya ditunda dahulu pada kondisi berikut ini:
1. Diabetes melitus yang gula darahnya masih tidak stabil, terutama selalu diatas 200 mg/dL. Dapat memicu adanya luka akibat kulit melepuh.
2.Pasien darah tinggi yang tekanan darahnya masih diatas 140/90 mmHg. Fisioterapi terutama alat yang bersifat memanaskan dapat menaikkan tekanan darah dan memicu "stroke".