Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Kaki Saya Korengan Setelah Fisioterapi, Dok..."

28 Maret 2018   22:55 Diperbarui: 28 Maret 2018   22:54 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korengan kena panas alat fisioterapi (dokumentasi pribadi)

"Fisioterapinya di rumah sakit ini?"Tanya Saya penasaran.

"Bukan, Dok. Di rumah sakit lain. Memang yang terakhir itu panas alatnya agak lebih kuat dan waktu saya bilang ke petugasnya kalau panasnya tidak seperti biasa, mereka bilang tidak apa-apa, padahal jadinya melepuh.."Keluh ibu-ibu usia 50-an tahun itu agak kesal.

Si Pasien yang menderita kencing manis ini lepuhan di tumitnya lalu menjadi infeksi dan lama-kelamaan bernanah dan dalam seminggu membuat badannya demam dan nyeri sekali.

Saat diperiksa gula darahnya 300-an mg/dL lebih, suhunya 38,2 derajad celcius dan ronsen bagian tumitnya menunjukkan pembengkakan jaringan otot tetapi tulang-tulangnya tidak kena infeksi.

Konsultasi ke dokter bedah direncanakan dilakukan pembersihan luka sampai ke jaringan otot untuk membuang jaringan yang sudah mati agar tidak menjalar ke tulang yang dapat membuat perlu amputasi.

"Seharusnya kalau mau difisioterapi, ibu harus yakin gula darahnya bagus di 100-140 selama beberapa bulan dan panas alat fisioterapinya jangan sampai membuat melepuh atau dikurangi dosis panasnya.."Kata Saya.

"Saya mana tahu, Dok. Disarankan fisioterapi ya menurut saja. Syarat-syaratnya apa, saya juga kurang tahu.."Kata si Pasien lagi.

Nah, pada pasien diabetes terjadi "trio gangguan" di saraf sensorik, motorik dan otonom. Di saraf motorik, membuat kelemahan otot, pada saraf sensorik membuat gangguan sensasi dari gatal, kesemutan, nyeri yang sangat atau malah baal yang tidak merasa apa-apa. Yang paling menentukan adalah gangguan saraf otonom, dimana pembuluh darah menjadi tidak lentur, menyempit dan aliran darah ke daerah kaki berkurang, jadi kalau adda kerusakan kulit, sulit diperbaiki oleh sel darah putih di tubuh dan infeksi dapat menyebar ke pembuluh darah.

Fisioterapi yang biasa dilakukan pada pasien-pasien paska "stroke" atau pada penyakit tulang dan otot sebaiknya ditunda dahulu pada kondisi berikut ini:

1. Diabetes melitus yang gula darahnya masih tidak stabil, terutama selalu diatas 200 mg/dL. Dapat memicu adanya luka akibat kulit melepuh.

2.Pasien darah tinggi yang tekanan darahnya masih diatas 140/90 mmHg. Fisioterapi terutama alat yang bersifat memanaskan dapat menaikkan tekanan darah dan memicu "stroke".

3. Pasien jantung dengan gagal jantung atau sumbatan jantung, maka fisioterapi dapat memperberat kondisinya kalau belum stabil.

Jadi, sebaiknya kalau ditawarkan oleh dokter untuk fisioterapi dan anda memiliki 3 penyakit diatas, sebaiknya beritahukan terus terang kondisinya dan si dokter dapat menyesuaikan alatnya atau menunda tindakan tersebut.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun