Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dollan 2030

27 Maret 2018   20:11 Diperbarui: 28 Maret 2018   09:17 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raka melepas sobatnya itu penuh haru. Perang nuklir dan gas syaraf ini memang tidak penuh darah serta mayat,  namun menjadi serba  lumpuh dan lamban.  Tetapi selamban-lambannya dipukuli puluhan, ratusan bahkan ribuan komando baret hijau "Delta Force" pasti tetap akan sakit dan mematikan. 

Penuh doa dalam tiga hari ternyata Dollan dan burung unta pun kembali bersama Militia.  Raka dan puluhan laskar yang dipimpinnya bersorak-sorai menyambutnya bak pahlawan memenangkan sebuah perang.

"Bagaimana mungkin Dollan,  apa  yang kamu lakukan untuk menaklukkan sang komandan? " Tanya Raka tak percaya. 

"Sederhana,  Raka.  Selain pedang samurai,  aku juga bawa kertas dan pena.  Aku buat puisi dan kisah lucu 2030 buah selama dua hari di markas mereka. Masing-masing anggota saya kasih satu dan komandannya saya kasih 10. Akhirnya dengan rela,  Militia mereka lepaskan.  Mereka tidak menyangka kemampuan literasi di negeri seterpuruk ini begitu tingginya. " Dollan bercerita dalam bahagianya,  apalagi Militia memastikan dia tidak dijamah. 

Setahun kemudian, perang dunia usai. Tentara pendudukan mulai pulang ke negara masing-masing. 

Dollan, Rangga  dan 300-an pemimpin laskar perlawanan selama ini pun bertemu di tengah,  di pulau Kalimantan bersepakat kembali memakai nama negara itu Indonesia dan presiden terpilih Dollan,  karena kemampuan literasinya terbaik dan selanjutnya setiap 5 tahun pemimpin negeri tidak dipilih berdasarkan pemilihan umum,  namun  berdasarkan kemampuan literasi yang terbukti lebih bertahan dari budaya mesiu dan budaya emosi. 

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun