"Lho,  memangnya semua nenek-nenek  pinggangnya begitu, ya? " Tanya Pasien wanita usia 60 tahun awal,  kebetulan sudah ada cucu dan mengeluh sakit pinggang.Â
"Hampir 100 persen nenek yang sudah punya cucu, Â apalagi yang masih menggendong cucunya yang masih bayi karena ibunya kerja, Â kalau difoto pinggangnya ya begini. " Kata Saya.Â
Lalu saya terangkan ada sebagian tulang lumbal (pinggang) nomor 3 sampai 5 mengalami pengapuran di satu sisi (spondilosis), pengeroposan di sisi lain (osteoporosis) serta pergeseran tulang dari bantalanya (hernia nukleus pulposus) yang menyebabkan beberapa syaraf terjepit dan nyeri kalau salah posisi, Â dapat beban berat atau berdiri lama (neuritis, spondilosis).
"Perlu dioperasi, Â Dok? " Tanyanya.Â
"Kalau sangat parah keluhannya, Â sampai patah tulangnya atau nyerinya sudah skala 10 walau sudah dikasih antinyeri dosis tinggi, Â saya rujuk ke bedah tulang belakang. Â Tetapi kalau skala nyerinya masih 4,5 dan antinyeri biasa masih cocok, Â saya sarankan cara obat, Â fisioterapi, Â berenang dan atur makan saja.. "Jawab Saya.Â
Berenang, Â ada manfaat meluruskan tulang belakang, Â membuat tulang keroposnya agak berkurang dan pengapuran terkadang melunak, Â bila disertai minum susu yang mengandung glukosamin dan kaya calcium.Â
Kurangi makan jagung, Â kacang-kacangan dan sayur yang terlalu hijau juga dipertimbangkan.Â
Fisioterapi adalah cara mengurangi nyeri dengan penyinaran sinar infrared atau digetarkan dangan listrik arus rendah.Â
Satu lagi, Â jangan dibebankan lagi mengendong cucu, mencuci baju, Â apalagi mengangkat galon air mineral, Â kasihan pinggangnya dan kalau jadi patah bisa fatal.Â
Operasi tulang pinggang begini ada risiko, malah jika tidak berhasil, ada kemungkinan malah kakinya lumpuh. Jadi harus dipertimbangkan dan dipersiapkan sebaik-baiknya.Â
Tetapi disamping semua itu, Â kelainan tulang seperti gambar diatas adalah sah dan verifikasi biru buat nenek-nenek kebanyakan, Â kecuali si nenek sejak muda adalah olahragawan, Â balerina,pemain akrobat, atau kalau si nenek adalah nenek sihir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H