Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rujukan BPJS Kesehatan Penyakit Non Kronis Berlaku Sebulan tetapi Mungkin Saja Hanya Terpakai Sekali

15 Januari 2018   00:00 Diperbarui: 15 Januari 2018   00:50 19308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ada beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai:

1. Kesiapan FKTP menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan penyakit pasien, misalnya mereka sudah tercicip obat maag  yang klas I, apakah obat tersebut sanggup disediakan di FKTP sampai 2 bulanan? Padahal pembayaran kapitasinya tetap? Khusus pasien orang tua dengan gangguan nyeri yang menahun dan pergeseran tulang belakang, apakah dapat diberikan obat antinyeri yang cukup kuat dan aman bagi lambung dan ginjal?

2. Kesiapan peserta, apakah sudah tersosialisasikan bahwa rujukan non kronis mungkin saja hanya dapat dipakai 1 kali walau masa berlakunya 1 bulan? Pasien BPJS K yang tidak tahu peraturan baru biasanya pasrah saja dikembalikan ke FKTP, tetapi anak-anaknya atau menantunya biasanya yang marah-marah tidak terima.

3. Rumah sakit yang 80%-100% pasiennya dari BPJS Kesehatan pasti akan jauh berkurang kunjungan polikliniknya, bila dokter spesialisnya tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik. Jadi, misalnya pasien BPJS Kesehatan rujukannya tidak laku lagi dan mau berobat mandiri, mereka memilih spesialis di rumah sakit lain yang lebih 'dipercaya' dibandingkan di rumah sakit ini, mereka terpaksa ke rumah sakit itu karena rujukannya mengarahkan kesana.

Suka atau tidak suka langkah ini perlu BPJS Kesehatan ambil karena pemberdayaan FKTP harus lebih dioptimalkan, mengingat 4 tahun pelaksanaan BPJS Kesehatan klaim pelayanan di rumah sakit semakin meningkat termasuk penyakit katastropik yang seharusnya dapat dicegah dan dikendalikan sejak tingkat dasar. Peranan promosi, prevensi dan edukasi yang baik seharusnya dapat mengendalikan dua penyakit utama yang membuat biaya penyakit katastropik terbesar yaitu diabetes melitus dan hipertensi suka atau tidak suka dapat dinyatakan gagal.

Memang program Jaringan Kesehatan Nasional adalah program strategis pemerintah, namun sumber dananya bukannya tidak terbatas, segala macam kemungkinan inefisiensi dan inefektifitas seharusnya dikendalikan sampai seminim mungkin.

Setuju?

dari FB kompal
dari FB kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun