Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cegah Mabuk Durian dengan Minum Air Putih dari Kulit Durian, Benarkah?

1 Januari 2018   23:44 Diperbarui: 2 Januari 2018   15:23 4953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan-jalan ke Medan, terasa tidak lengkap kalau tidak makan durian, bahkan ada beberapa tempat penjualan di Medan yang menyediakannya setiap hari, musim apapun. Dan boleh dibuka dahulu, kalau jelek atau mentah ya dibuang/diganti.

Bagi penggemar durian (Durio zibethinus), karena rasanya dan harumnya yang mengundang selera, sering mengkhawatirkan kondisi "mabuk durian". Apakah mabuk ini sesuai dengan mabuk alkohol oplosan atau nonoplosan yang terjadi pada para peminum? Sepertinya tidak.

Ini beberapa kondisi yang terjadi saat seseorang merasa pusing atau mual setelah memakan durian yang berlebihan, yaitu:

1. Tekanan darah agak naik, ini mungkin disebabkan karena berbagai senyawa esther, keton dan sulfid yang mudah menguap pada durian membuat suhu tubuh sedikit meningkat dan tekanan darah pun menyesuaikan diri dengan metabolisme tubuh yang meningkat tersebut.

2. Walaupun ada penelitian yang menyebut di durian tidak ada yang benar-benar berujud alkohol seperti methanol, tetapi gas-gas yang mirip alkohol tersebut juga dapat meningkatkan asam lambung, sehingga yang memiliki gejala dispepsia, kebetulan perutnya kosong, maka akan merasa kembung saat makan durian dalam jumlah banyak.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Beberapa tips di media sosial menyarankan beberapa cara mencegah kondisi efek samping memakan durian ini, antara lain:
  1. Meminum air putih hangat dari kulit dalam bekas buah durian diambil. Konon mencegah "mabuk durian" tetapi berapa banyak air yang harus diminum ataupun harus di tempat si buah durian diambil ataukan boleh dari kulit dalam bekas durian lain punya orang lain, belum ada penelitiannya. Jadi saya anggap ini sekedar "sugesti", boleh dilakukan tetapi belum terbukti secara ilmiah.
  2. Meminum air garam. Saran ini juga tidak menyertakan berapa banyak jumlah garam dan airnya, jadi masih bersifat "sugesti".

Apakah yang harus dilakukan sebenarnya untuk mencegah kondisi "mabuk"? Saya sarankan langsung ke permasalahannya:

  1. Bagi yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes melitus, penyakit ginjal atau penyakit jantung: makanlah sebelumnya obat darah tinggi, obat jantung, obat kolesterol, obat diabetes dan obat-obatan untuk ginjalnya.

    Mengapa? Karena ada beberapa pasien saya yang punya riwayat penyakit kardiovaskuler mengalami serangan akut sesaat sesudah makan durian dalam jumlah cukup banyak (jumlahnya relatif, bisa 2 biji sampai 3 buah utuh).

  2. Bagi yang memiliki keluhan dispepsia berat atau sudah terbukti melalui endoskopi ada koreng di lambung dan atau usus kecil, sebaiknya makan dahulu dan meminum obat penurun asam lambung dan obat pelindung selaput lendir lambung serta usus.

    Ini dikarenakan beberapa kali ada pasien datang dengan keluhan muntah darah atau buang air besar hitam cair beberapa saat setelah "pesta durian".

Walaupun banyak mengandung vitamin namun karena efek sampingnya yang cepat pada individu dengan penyakit-penyakit di atas, saya pribadi menyarankan yang berhak menikmati durian langsung tanpa diolah adalah orang sehat yang tidak memiliki penyakit kardiovaskuler dan saluran cerna. 

Kalau toh sudah terkontrol penyakitnya, saya sarankan mencicip saja dan jangan terlalu banyak makan duriannya (walau kriteria banyak itupun bisa relatif antara 2 biji sampai 3 buah utuh).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun